REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan kinerja perbankan pada Agustus 2024 tumbuh positif, seiring dengan stimulus pelonggaran kebijakan moneter. Pertumbuhan kredit pada periode tersebut masih berada pada posisi double digit.

“Pertumbuhan kredit pada Agustus 2024 masih melanjutkan catatan double digit growth 11,40 persen menjadi Rp 7.507,7 triliun,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulan September 2024, Selasa (1/10/2024).

Angka tersebut mengalami penurunan 0,9 persen dibandingkan dengan pertumbuhan kredit pada Juli 2024 di angka 12,40 persen sebesar Rp 7.515 triliun.

Dian menerangkan, dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 7,01 persen year on year (yoy), dengan giro menjadi tontributor pertumbuhan terbesar. Angka tersebut juga terkoreksi dibandingkan pada bulan lalu sebesar 7,72 persen.

“Likuiditas industri perbankan pada Agustus 2024 masih memadai meskipun termoderasi dengan rasio alat likuid/non core deposit (AL/DPK) masing-masing 112,92 persen, Juli lalu 113,49 persen, dan 25,37 persen, sementara Juli 25,65 persen. Itu masih di atas threshold masing-masing 50 persen dan 10 persen,” jelasnya.

Dian melanjutkan, adapun tingkat profitabilitas bank atau return on asset (ROA) tercatat pada level 2,69 persen pada Agustus 2024. Angka tersebut sama dengan angka pada bulan sebelumnya.

Sedangkan, rasio permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) pada Agustus 2024 tercatat pada level 26,78 persen. Angka itu naik tipis dibandingkan pada Juli 2024 sebesar 26,56 persen.

Sementara itu, mengenai kualitas kredit, rasio NPL Gross pada Agustus 2024 tercatat sebesar 2,26 persen, turun tipis dari bulan sebelumnya di angka 2,26 persen. Adapun dan NPL Neto tercatat sebesar 0,78 persen, turun tipis pula dibandingkan Juli 2024 sebesar 0,79 persen. Angka kredit dalam risiko atau loan at risk (LAR) sebesar 10,17 persen, turun dari bulan sebelumnya di angka 10,27 persen. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika