Selasa 01 Oct 2024 19:49 WIB

Hizbullah dan Houthi Bersamaan Bombardir Tel Aviv

Jutaan warga Israel bersembunyi setelah serangan ke Israel tengah.

Seorang pendukung Houthi mengangkat drone tiruan selama protes terhadap AS dan Israel dan untuk mendukung Palestina, di Sanaa, Yaman, 1 Maret 2024.
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Seorang pendukung Houthi mengangkat drone tiruan selama protes terhadap AS dan Israel dan untuk mendukung Palestina, di Sanaa, Yaman, 1 Maret 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA – Kelompok Houthi dan Hizbullah mengeklaim berhasil menyerang sasaran militer Israel di Tel Aviv. Sejumlah warga Israel dilaporkan terluka akibat serangan tersebut.

Kelompok Hizbullah Lebanon mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada Selasa bahwa peluncuran tersebut adalah bagian dari “rangkaian Operasi Khaybar, dan sebagai tanggapan terhadap penargetan warga sipil dan pembantaian yang dilakukan oleh musuh”.

Baca Juga

“Dengan seruan 'Kami Siap Melayani Anda Wahai Nasrallah', para pejuang Perlawanan Islam meluncurkan rentetan rudal Fadi-4 di pangkalan Glilot milik Unit Intelijen Militer 8200 dan markas Mossad yang terletak di pinggiran Tel Aviv.”

Menurut Channel 12, setidaknya dua warga Israel menderita luka ringan akibat pecahan roket yang mendarat di Tel Aviv. Saluran tersebut juga menyebutkan bahwa pecahan rudal pencegat jatuh di Jalan, yang terletak di utara Tel Aviv.

Selain itu, Otoritas Kebakaran Israel melaporkan kebakaran terjadi setelah sebuah roket jatuh di dekat Kfar Saba, utara Tel Aviv. Otoritas Penyiaran Israel (KAN) menyatakan bahwa tiga rudal diluncurkan dari Lebanon menuju wilayah Greater Tel Aviv, sementara media Israel mengonfirmasi bahwa total sepuluh rudal balistik ditembakkan dari Lebanon menuju Tel Aviv.

Sebagai tanggapan, militer Israel mengumumkan bahwa jutaan warga Israel mencari perlindungan akibat tembakan roket Hizbullah dari Lebanon. Tentara Israel mengkonfirmasi mendeteksi dan mencegat beberapa rudal yang diluncurkan ke wilayah Greater Tel Aviv.

Sedangkan kelompok Houthi dari Yaman mengeklaim mereka melakukan serangan dengan drone jenis Yafa, yang namanya diambil dari sebutan Arab untuk Tel Aviv.

Juru bicara militer Houthi Brigadir Jenderal Yahya Saree pada Selasa membenarkan bahwa pasukan drone menyerang sasaran militer lainnya di Umm al-Rashrash (Eilat) yang diduduki dengan empat drone Samad-4. Ia menyatakan  bahwa kedua operasi tersebut mencapai tujuannya dengan tepat.

Juru bicara tersebut menyebutkan bahwa operasi tersebut dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan Lebanon dan untuk mendukung perlawanan mereka yang gagah berani.

Juru bicara Houthi memuji semua pejuang yang gigih di Palestina dan Lebanon yang membela umat dalam menghadapi agresi Israel-Amerika dan rencananya yang bertujuan untuk menundukkan semua negara dan masyarakat, kata Yahya Saree.

Ia juga menegaskan kembali dukungan terhadap rakyat Palestina dan Lebanon sampai agresi tersebut berhasil dihalau dan skema kriminal serta konspirasi ekspansionisnya digagalkan.

Sementara, Times of Israel melansir, Komando Front Dalam Negeri IDF mengeluarkan pembatasan baru terhadap warga sipil di Israel utara dan tengah, termasuk Tel Aviv, Yerusalem, wilayah Sharon, wilayah Carmel, Wadi Ara, dan Tepi Barat bagian utara. Peringatan itu dilayangkan setelah Hizbullah menembakkan roket ke pusat negara tersebut pada tahun ini. pagi hari, dan menjelang liburan Tahun Baru Yahudi yang akan datang.

Kegiatan pendidikan dan tempat kerja diizinkan dibuka hanya jika terdapat tempat penampungan yang memadai di dekatnya dan dapat dicapai tepat waktu, menurut pernyataan IDF. Ada juga pembatasan pertemuan: maksimal 30 orang di luar ruangan dan 300 orang di dalam ruangan.

Pantai akan ditutup, kata IDF, di tengah meningkatnya pertempuran dengan Hizbullah di Lebanon. Pedoman baru ini berlaku hingga Sabtu, setelah libur Tahun Baru Yahudi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement