Selasa 01 Oct 2024 22:17 WIB

Seluruh Provinsi di Indonesia Alami Inflasi Secara Tahunan Pada September 2024  

Secara tahunan, inflasi terjadi pada seluruh komponen.

Rep: Fredikus Dominggus/ Red: Muhammad Hafil
ilustrasi:inflasi - Pekerja memanggul karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang tahun 2019 sebesar 2,72 persen, lebih rendah dibanding 2018 sebesar 3,13 persen atau yang terendah dalam sepuluh tahun terakhir.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
ilustrasi:inflasi - Pekerja memanggul karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (2/1/2020). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang tahun 2019 sebesar 2,72 persen, lebih rendah dibanding 2018 sebesar 3,13 persen atau yang terendah dalam sepuluh tahun terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data tingkat inflasi tahunan (year on year/Y-O-Y) pada September 2024 adalah sebesar 1,84 persen atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 104,02 pada September 2023 menjadi 105,93 pada september 2024. Berdasarkan kelompok pengeluaran, utamanya didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 2,57 persen, dan memberikan andil sebesar 0,73 persen terhadap inflasi umum.

PLT Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti  menerangkan komoditas dengan andil terbesar pada kelompok ini, adalah beras dan sigaret kretek mesin (SKM). Di mana masing-masing memberikan andil sebesar 0,23 persen, dan 0,13 persen. "Komoditas lain (di dalam kelompok makanan, minuman, tembakau) yang memberikan andil inflasi cukup besar adalah kopi bubuk, gula pasir, dan cabai rawit," kata Amalia dalam konferensi pers di kantornya, di Jakarta, Selasaa (1/10/2024).

Baca Juga

Ia melanjutkan, Komoditas  lain di luar kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang juga memberikan andil inflasi cukup signifikan adalah emas perhiasan, dan juga nasi dengan lauk. Masing-masing memberikan andil inflasi sebesar 0,30 persen, dan 0,04 persen.

Secara tahunan, jelas Amalia, inflasi terjadi pada seluruh komponen. Komponen inti mengalami inflasi tahunan sebesar 2,09 persen. Komponen ini mengalami andil inflasi terbesar dengan andil inflasi sebesar 1,34 persen. Komoditas  (di komponen inti) yang dominan memberikan andil inflasi, di antaranya adalah emas perhiasan, kopi bubuk, gula pasir, nasi dengan lauk, dan minyak goreng.

Lalu komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi tahunan sebesar 1,40 persen. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,27 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin (SKM), sigaret kretek tangan (SKT), sigaret putih mesin (SPM), dan tarif angkutan udara.

Komponen harga bergejolak, mengalami inflasi sebesar 1,43 persen, di mana andil inflasinya adalah sebesar 0,23 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah beras, cabai rawit, dan bawang putih.

Inflasi tahunan berdasarkan sebaran wilayah. Seluruh provinsi mengalami inflasi. Tertinggi di Papua Pegunungan sebesar 4,14 persen, sementara itu, inflasi terendah di kepulauan Bangka Belitung sebesar 0,49 persen.

Beberapa catatan peristiwa penting yang dapat  berpengaruh terhadap indikator-indikator harga. Pertama harga BBM nonsubsidi mengalami penurunan pada September 2024 setelah bulan lalu (Sebelumnya) mengalami penurunan harga.

Pertamax, turun Rp600 - Rp750, atau sekitar 5-6 persen. Pertamax Turbo, turun Rp980 - Rp 1.050, atau sekitar 6-7 persen. Dexlite, turun Rp 1.200 - Rp 1.350 ataua sekitar 8-9 persen. Pertamina Dex, turun Rp1.100 - Rp1.150, atau sekitar 7 persen.

Selanjutnya, seiring dengan peningkatan produksi di beberapa daerah, pasokan cabai rawit dan cabai merah terlihat meningkat. Ketiga, tren penurunan harga rata-rata ayam ras pedaging hidup atau yang disebut dengan livebird di tingkat produsen, masih terus berlanjut hingga September 2024. 

Terakhir, bertepatan dengan hari kopi internasional yang jatuh pada hari ini  (1  Oktober).  BPS mengutip dari International Coffee Organization,  telah terjadi tren kenaikan harga kopi dunia, hingga September 2024.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement