REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Artis senior Marissa Haque, Rabu (2/10/2024) dini hari meninggal dunia. Bagi umat Islam, dengan peristiwa meninggalnya seseorang bisa menjadi pelajaran bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi. Dan, seorang Muslim harus senantiasa mengingat kematian.
Dalam sebuah hadits disebutkan:
Wahai Rasulullah siapakah orang yang paling zuhud? beliau menjawab: Adalah orang yang selalu mengingat kuburan (mati) dan kebinasaan setelah meninggalkan perhiasan dunia yang mewah karena memilih pahala (kehidupan akhirat) yang abadi daripada perhiasan dunia yang pasti binasa. Juga tidak menganggap bahwa hari esok adalah harinya dan ia menganggap (berkeyakinan) bahwa dirinya pasti mati. (HR Baihaqi melalui adh-Dhahhaq secara mursal).
Buya H Muhammad Alfis CHaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah II menjelaskan, Al Qabra, kuburan yang dimaksud ialah mati. Al Bilaa, fana dan musnah. Barang siapa yang selalu mengingat mati dan kefanaan, serta meninggalkan kehidupan duniawi yang mewah karena lebih memilih pahala akhirat, dan menganggap dirinya besok pasti mati maka ia adalah orang yang paling berzuhud. Hadits ini sama dengan hadits lainnya yang sejenis, yaitu yang menerangkan tentang keutamaan berzuhud dan anjuran untuk menjadi seorang zahid.
Janganlah kita hanya mengurusi kehidupan dunia yang menyebabkan kita lupa akan kematian, ingatlah kehidupan akhirat yang abadi, kehidupan dunia adalah kehidupan yang sementara dan kehidupan yang memperdaya.
Allah berfirman dalam surat Al Qassas ayat 60-61:
وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَزِينَتُهَا ۚ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka apakah kamu tidak memahaminya?
أَفَمَنْ وَعَدْنَاهُ وَعْدًا حَسَنًا فَهُوَ لَاقِيهِ كَمَنْ مَتَّعْنَاهُ مَتَاعَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ثُمَّ هُوَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْمُحْضَرِينَ
Maka apakah orang yang Kami janjikan kepadanya suatu janji yang baik (surga) lalu ia memperolehnya, sama dengan orang yang Kami berikan kepadanya kenikmatan hidup duniawi; kemudian dia pada hari kiamat termasuk orang-orang yang diseret (ke dalam neraka)?