Rabu 02 Oct 2024 20:24 WIB

Rumus Puasa Senin-Kamis dari Presiden Habibie, Bisa Hentikan Impor Beras

Jika 150 juta yang berpuasa Senin Kamis, maka bisa dihemat tiga juta ton beras.

Saat berkunjung ke Gedung Sate tahun 2012, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie memperlihatkan kion emas miliknya yang dianugerahkan dunia sebagai ilmuwan tingkat dunia.
Foto: Republika/Edi Yusuf
Saat berkunjung ke Gedung Sate tahun 2012, Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie memperlihatkan kion emas miliknya yang dianugerahkan dunia sebagai ilmuwan tingkat dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, Puasa Senin-Kamis menjadi ibadah sunah yang dicontohkan Rasulullah SAW. Untuk menggalakkan ibadah tersebut, Presiden ke-3 RI almarhum BJ Habibie kerap melakukan ajakan secara terbuka kepada khalayak. 

Disadur dari Harian Republika edisi 7 Juli 1998, ajakan presiden tersebut dilakukan saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Istana Negara, Ahad malam. Mereka langsung bertepuk tangan ketika mendengar ajakan Presiden BJ Habibie untuk melakukan puasa Senin-Kamis.

Baca Juga

Mereka menyambut baik ajakan berpuasa yang disebut Habibie sebagai proses pembudayaan dan sekaligus sebagai penghematan beras itu. Suasana peringatan maulid di Istana Negara -- yang antara lain dihadiri pejabat tinggi negara dan kepala perwakilan negara-negara sahabat -- itu pun menjadi cair dan berlangsung akrab. Apalagi ajakan berpuasa itu disampaikan Habibie di luar teks dan, meskipun disertai dengan angka-angka, tetap diiringi dengan senyum khasnya.

Menurut Habibie, manusia sekali makan menghabiskan 200 gram beras. Dengan begitu, dalam 52 minggu atau dalam satu tahun, bisa dihemat 20 kg. Bila satu juta manusia Indonesia melakukan puasa Senin-Kamis, lanjutnya, maka bisa dihemat sekitar 20 ribu ton beras.

Sedangkan jika 50 juta orang berpuasa, bisa dihemat satu juta ton beras. Apabila 100 juta orang yang berpuasa, maka yang dihemat adalah dua juta ton beras. "Jika 150 juta yang berpuasa Senin-Kamis, maka bisa dihemat tiga juta ton beras, sama dengan jumlah beras yang harus kita impor."

Habibie menambahkan bahwa imbauan puasa Senin-Kamis muncul setelah ia mendapat masukan dari para tokoh masyarakat serta para menteri. "Karena itu, saya sampaikan, puasa Senin-Kamis itu bisa dilaksanakan dalam keluarga kita," kata Habibie.

Kepala Negara menekankan, dalam proses pembudayaan, sejak dulu nenek moyang bangsa Indonesia mengajarkan puasa Senin-Kamis itu, yang juga dibenarkan oleh ajaran agama dalam rangka meningkatkan kualitas iman dan takwa.

"Dalam puasa Senin-Kamis, kita tetap bekerja dan tiap hari kita bersih dari gangguan. Secara ilmiah diketahui, dengan berpuasa, peredaran darah bisa berkonsentrasi di otak, sehingga darah di otak lebih segar yang membuat munculnya ilham yang diperlukan," kata dia.

 

Komponis dan ilmuwan jadi contoh..

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement