REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT – Pejuang Hizbullah melansir bahwa mereka melakukan penyergapan yang direncanakan dengan cermat terhadap pasukan elit Israel di wilayah Odeisseh di Lebanon Selatan. Sergapan itu menyebabkan banyak korban jiwa di antara tentara Israel. Bagaimana serangan itu berlangsung?
Menurut Almayadeen, pejuang Perlawanan Islam telah memantau pasukan pengintaian Israel pada Selasa dini hari ketika mereka bergerak melalui area non-terbuka di Odeisseh, selatan Lebanon. Meskipun mendeteksi kekuatan musuh, para pejuang Perlawanan menahan diri untuk tidak menyerang mereka, sehingga misi pengintaian Israel dapat berjalan dan kembali tanpa cedera, sehingga mereka dapat melakukan serangan yang lebih menentukan di kemudian hari.
Berdasarkan pergerakan dan perilaku pasukan Israel, pejuang Hizbullah mempersiapkan penyergapan lanjutan di wilayah al-Mahafer/Odeisseh, kata sumber kepada Almayadeen. Mereka memilih lokasi strategis di dalam rumah di kawasan tersebut sebagai lokasi pilihan mereka.
Saat fajar pada Rabu, lebih dari 30 tentara dan perwira Israel mulai bergerak diam-diam ke zona penyergapan. Pasukan Israel, yang tidak menyadari jebakan tersebut, bergerak mendekati posisi Perlawanan, kata sumber tersebut. Begitu mereka berada di zona penyergapan, dekat perbatasan Lebanon-Israel, para pejuang Perlawanan langsung beraksi, memulai penyergapan, meneriakkan dukungan kepada pemimpin mereka yang dibunuh Israel, Hassan Nasrallah.
Penyergapan dimulai dengan tembakan senjata berat dan RPG, dimana pejuang perlawanan menyerang tentara Israel dari jarak dekat. Intensitas serangan tersebut menyebabkan sejumlah korban jiwa di kalangan pasukan elit Israel, yang tangisan dan jeritannya menggema di seluruh wilayah, menurut sumber tersebut.
Saat penyergapan berlangsung, kelompok pendukung Perlawanan yang berada di dekatnya menargetkan jalur pasokan musuh untuk mencegah bala bantuan mencapai pasukan Israel yang terperangkap. Operasi sekunder ini menyerang pemukiman Misgav Am, Kfar Giladi, dan Metulla dengan peluru artileri dan roket, sehingga semakin menghambat upaya Israel untuk mendukung pasukan mereka.
Ketika situasi memburuk, Angkatan Udara Israel turun tangan, mengerahkan helikopter untuk memberikan perlindungan di wilayah tersebut dan membantu evakuasi korban. Dalam upaya putus asa untuk menutupi kemunduran mereka, pasukan Israel mulai menggunakan granat asap untuk mengaburkan gerakan mereka dan memfasilitasi pemulihan tentara mereka yang terluka, kata sumber Almayadeen.
Fierce armed clashes between Hezbollah and the Israeli army continue as Israeli forces attempt to breach the southern border. pic.twitter.com/4yc3hFFwDA
— The Palestine Chronicle (PalestineChron) October 2, 2024
Israel mengumumkan pada Rabu bahwa delapan tentaranya tewas dalam pertempuran di Lebanon selatan ketika mencoba menerobos masuk ke negara tersebut. Seluruh yang tewas adalah anggota pasukan elite Israel.
Kerugian tersebut adalah yang paling mematikan yang diderita militer Israel di garis depan Lebanon dalam satu tahun terakhir. Times of Israel melansir, dua tentara dan satu perwira dari komando elite Egos tewas dalam baku tembak dengan pejuang Hizbullah di desa Lebanon selatan. Perwira lainnya dan empat tentara terluka parah dalam insiden yang sama.
Sedangkan dua tentara elite unit pengintaian Golani tewas dalam insiden terpisah, di mana seorang tentara lainnya terluka parah. Dalam insiden ketiga, seorang petugas medis tempur dari Batalyon 51 Brigade Golani terluka parah. Secara keseluruhan, delapan tentara tewas hari ini dalam operasi darat di Lebanon.
AL-MAYADEEN: Israeli soldiers tried to enter Odaisseh, but when they reached the barbed wire, they fell into a tight ambush.
HEZBOLLAH: the fighters of the Islamic Resistance, at dawn on 2-10-2024, confronted an enemy Israeli infantry force that attempted to infiltrate the town… pic.twitter.com/nqUsARwBnk
— The Palestine Chronicle (PalestineChron) October 2, 2024
Menurut sumber di lapangan, para pejuang berjanji kepada Hassan Nasrallah dan rakyat Lebanon, bahwa mereka akan bertahan dalam misi mereka. Mereka menegaskan kembali dedikasinya untuk mempertahankan wilayah Lebanon sejalan dengan rencana yang digariskan oleh para pemimpin mereka yang syahid.
Lebih jauh lagi, Hizbullah menyatakan bahwa penyergapan pada Rabu hanyalah sebagian kecil dari apa yang menunggu pendudukan Israel jika mereka berani maju ke Lebanon Selatan. Mereka memperingatkan militer Israel bahwa konfrontasi yang lebih intens tidak dapat dihindari dan setiap inci wilayah Lebanon Selatan akan dipertahankan dengan ketat.
“Siang, malam, dan medan perang akan menunjukkan kepada musuh siapa kita sebenarnya,” kata Perlawanan, dan bersumpah bahwa mereka akan terus menimbulkan ketakutan di hati musuh selama hal itu mengancam kedaulatan Lebanon.
Merkava hancur... baca halaman selanjutnya