Kamis 03 Oct 2024 07:00 WIB

BSI Gandeng Asosiasi Haji Umrah, Perkuat Islamic Ecosystem

Target akhir tahun pertumbuhan tabungan haji dan umroh akan tembus 1 juta rekening.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
 PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berusaha memperkuat islamic ecosystem melalui sektor haji dan umroh. (ilustrasi)
Foto: Prayogi/Republika.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berusaha memperkuat islamic ecosystem melalui sektor haji dan umroh. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berusaha memperkuat islamic ecosystem melalui sektor haji dan umroh. Melalui sektor ini, BSI berkomitmen mengoptimalkan potensi ekosistem untuk kesejahteraan umat dengan memfasilitasi masyarakat Indonesia beribadah umroh/haji.

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan Indonesia adalah negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Bukan hanya jumlah penduduk muslim yang besar, namun ekosistem halal yang juga memiliki potensi besar salah satunya haji dan umroh.

Baca Juga

BSI berupaya memfasilitasi para jamaah haji dan umroh dengan menggandeng berbagai asosiasi yang membawahi lebih dari 2.600 travel di Indonesia. Melihat pendaftaran umroh melalui aplikasi Siskopatuh, BSI terus mendominasi dimana pada 2022, BSI menguasai 85 persen pangsa pasar dengan 910,365 jamaah. Angka ini meningkat menjadi 88 persen pada tahun 2023 dengan 1.191.924 jamaah. Hingga Agustus 2024, pangsa pasar BSI mencapai 95,2 persen dari total 862.734 jamaah umrah Indonesia.

Dilihat dari angka tersebut, tren jumlah jamaah umroh Indonesia meningkat tiap tahunnya. Hal ini menjadi potensi besar bagi BSI untuk memfasilitasi asosiasi haji dan umroh. Sebagai informasi hingga Agustus 2024, jumlah tabungan haji dan umroh BSI mencapai 5,3 juta atau sekitar Rp 13 triliun tumbuh 17 persen year on year. Dimana ditargetkan hingga akhir tahun pertumbuhan tabungan haji dan umroh akan tembus 1 juta rekening.

Anton menyebutkan bahwa pasar syariah Indonesia memiliki potensi yang sangat besar bagi sektor perbankan syariah, yang didukung dengan jumlah penduduk muslim yang besar. Jumlah penduduk mulim yang besar tersebut menjadi potensi yang menarik tidak hanya bagi perbankan syariah tetapi juga bagi ekosistem industri halal secara keseluruhan seperti haji dan umroh, kuliner, fesyen, travel, farmasi, hingga kosmetik. Diperkirakan, total potensi industri halal syariah di dalam negeri mencapai 264,92 miliar dolar ASatau sekitar Rp 5.000 triliun.

“BSI secara konsisten terus dorong pelayanan haji dan umroh kami agar ekosistem Islami di dalam negeri dapat semakin kuat, kokoh, dan bermanfaat untuk semua,” ujarnya, Rabu (2/10/2024).

BSI juga memperkuat kolaborasi dengan Kesatuan Tour Travel Haji Umroh Republik Indonesia (Kesthuri) dan Sarikat Penyelenggara Umrah dan Haji Indonesia (Sapuhi) yang dituangkan dalam penandatangan kerjasama layanan dan pembiayaan syariah. Dengan kesepakatan baru ini, agen travel akan diberikan akses layanan pembiayaan yang disiapkan BSI secara business to business untuk mendukung kebutuhan transaksi haji dan umroh mulai dari hulu hingga hilir. Selain itu, ke depannya akan disediakan pula akses e-channel bagi para travel maupun jamaah.

Hingga Agustus 2024, jumlah pendaftar melalui BSI sudah lebih dari 850 ribu jamaah. Melihat perkembangan ini, kemungkinan jumlah pendaftar yang melalui BSI pada sepanjang tahun ini akan semakin meningkat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement