Kamis 03 Oct 2024 11:57 WIB

Rupiah Kian Merosot Akibat Kekhawatiran Konflik Ketegangan di Timur Tengah 

Rupiah dibuka melemah 65 poin atau 0,42 persen menjadi Rp 15.333 per dolar AS.

Rep: Eva Rianti   / Red: Gita Amanda
 Nilai tukar rupiah terpantau mengalami kemerosotan pada perdagangan Kamis (3/10/2024). (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Nilai tukar rupiah terpantau mengalami kemerosotan pada perdagangan Kamis (3/10/2024). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terpantau mengalami kemerosotan pada perdagangan Kamis (3/10/2024). Pengamat menilai bahwa kekhawatiran pasar mengenai konflik ketegangan di kawasan Timur Tengah menjadi faktor pelemahan Mata Uang Garuda. 

Rupiah dibuka melemah 65 poin atau 0,42 persen menjadi Rp 15.333 per dolar AS pada Kamis (3/10/2024), dari perdagangan sebelumnya yang ditutup lesu di level Rp15.268 per dolar AS. Pada sekira pukul 10.34 WIB, rupiah terpantau telah tergelincir 127 poin atau 0,83 persen menuju level Rp15.395 per dolar AS. 

 

"Kekhawatiran konflik di Timur Tengah dapat berubah menjadi perang yang lebih luas setelah Iran menembakkan rudal balistik ke Israel. Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel pada Selasa, kata Israel, sebagai balasan atas kampanye Israel terhadap sekutu Hizbullah Teheran di Lebanon," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya, dikutip Kamis. 

 

Pergerakan rupiah pada siang ini telah bergerak melebihi ekspektasi yang diperkirakan oleh Ibrahim. Ibrahim sebelumnya memproyeksi mata uang rupiah fluktuatif dan akan ditutup melemah di rentang Rp 15.250-Rp 15.320 per dolar AS. 

 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diketahui berjanji bahwa Iran akan membayar serangan rudalnya terhadap Israel, sementara Teheran mengatakan setiap pembalasan akan ditanggapi dengan 'kehancuran besar'. "Ini meningkatkan kekhawatiran akan perang yang lebih luas," ujar Ibrahim. 

 

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan penuh kepada AS untuk Israel, sekutu lamanya. Adapun Dewan Keamanan PBB dikabarkan menjadwalkan pertemuan di Timur Tengah untuk membahas ketegangan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement