Kamis 03 Oct 2024 13:14 WIB

Sakaratul Maut dan Dua Cara Dicabutnya Nyawa Manusia 

Sakratul-maut dipahami para ulama dalam arti kesulitan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
sakaratul maut (ilustrasi)
Foto: Dailymail.co.uk
sakaratul maut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sakratul-maut dipahami para ulama dalam arti kesulitan dan perih yang dialami seseorang beberapa saat sebelum rohnya meninggalkan badan.

Kematian diawali dengan kedatangan malaikat maut yang diserahi tugas oleh Allah untuk mencabut nyawa manusia. Malaikat maut dalam melaksanakan tugasnya mencabut nyawa manusia dengan dua cara, yakni dengan cara yang lembut dan dengan cara yang kasar. 

Baca Juga

Pertama, cara yang lembut, ketika malaikat maut mencabut roh manusia yang jiwanya tenteram karena kedekatannya dengan Allah. Saat kematian mereka tiba, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يٰٓاَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَىِٕنَّةُۙ

ارْجِعِيْٓ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ

فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِيْۙ

وَادْخُلِيْ جَنَّتِيْ ࣖࣖ

Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Lalu, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku!. (QS Al-Fajr Ayat 27-30)

Sementara itu, yang kedua, cara-cara yang kasar dilakukan malaikat maut ketika mencabut roh manusia yang tidak beriman. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ قَالَ اُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوْحَ اِلَيْهِ شَيْءٌ وَّمَنْ قَالَ سَاُنْزِلُ مِثْلَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْٓا اَيْدِيْهِمْۚ اَخْرِجُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ  اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ اٰيٰتِهٖ تَسْتَكْبِرُوْنَ

. . . . . . Seandainya saja engkau melihat pada waktu orang-orang zalim itu (berada) dalam kesakitan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sembari berkata), “Keluarkanlah nyawamu!” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An‘ām Ayat 93)

Alquran menjelaskan bagaimana tindakan kekerasan malaikat Maut ketika mencabut nyawa orang-orang kafir. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَلَوْ تَرٰٓى اِذْ يَتَوَفَّى الَّذِيْنَ كَفَرُوا الْمَلٰۤىِٕكَةُ يَضْرِبُوْنَ وُجُوْهَهُمْ وَاَدْبَارَهُمْۚ وَذُوْقُوْا عَذَابَ الْحَرِيْقِ

Seandainya engkau melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah-wajah dan punggung-punggung mereka (dan berkata), “Rasakanlah olehmu siksa yang membakar,” (niscaya engkau saksikan sesuatu yang sangat dahsyat). (QS Al-Anfal Ayat 50)

Ketika malaikat maut datang untuk mencabut nyawa dan memberitahukan bahwa saat kematian telah tiba, orang yang sedang menghadapi kematian ini terkejut, lalu pingsan tak sadarkan diri. Keadaan ini dinamakan sakaratul-maut, yang secara harfiah berarti mabuk karena menghadapi kematian.

Sakaratul maut tidak dapat dihindari, ia akan datang dengan pasti. Ketika sakaratul-maut tiba, orang yang menghadapi kematian ini dapat melihat yang metafisik (al-gaib), karena Allah membuka tutup yang selama ini menutupi penglihatan mata manusia terhadap yang gaib.

Keterbukaan hijab dan kemampuan melihat yang metafisik itu terjadi ketika roh sudah sampai di tenggorokan. Saat itu ia melihat kilas balik amal perbuatannya, keadaan di barzakh, dan dirinya akan bergabung dengan siapa. 

Bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta senantiasa mensucikan jiwanya dari berbagai penyakit hati, Allah berfirman kepadanya, “Maka masuklah kamu ke dalam golongan hamba-hamba-Ku.”

Dikutip dari buku Tafsir Ilmi: Kiamat Dalam Perspektif Alquran dan Sains, menurut Alquran, ketika orang-orang berkeyakinan bahwa Tuhan kami Allah dan menghayati keyakinan itu dengan pola hidup yang berorientasi ketuhanan (rabbaniyyūn) secara konsisten sepanjang hayatnya sampai mengalami sakratul-maut, malaikat turun berbondong-bondong menghampirinya, sambil mengatakan kalimat berikut.

"Janganlah kamu merasa takut menghadapi malaikat Maut dan kematian ini." 

"Janganlah kamu bersedih hati, karena akan berpisah dengan kehidupan dunia yang kamu cintai ini."

"Bergembiralah karena memperoleh surga yang dijanjikan untuk kamu."

"Kami, para malaikat ini, adalah sahabat-sahabat kalian dalam kehidupan di dunia dan akhirat."

"Kamu memperoleh apa yang kalian inginkan dan apa yang kalian minta."

Para malaikat yang turun berbondong-bondong mendatangi orang saleh yang sedang menghadapi kematian ini membentuk dua posisi. Ada malaikat yang mengiringi kepergian roh orang saleh itu dan mengantarkannya hingga tempat terhormat yang ditentukan Allah dan ada pula para malaikat yang berdiri menyaksikan roh orang saleh itu sepanjang perjalanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement