REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Menteri Investasi Rosan Roeslani menghadiri acara peresmian pabrik pipa PT Wavin Manufacturing Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah (Jateng), Kamis (3/10/2024). Acara itu turut dihadiri Country Director Wavin Indonesia Johannes Drees, CEO Orbia Sameer Bharadwaj, dan Duta Besar Belanda untuk Indonesia Marc Gerritsen.
Dalam sambutannya, Rosan mengungkapkan, Wavin adalah perusahaan yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. "Wavin sudah ada di Indonesia lebih dari 35 tahun dan sekarang Anda mendirikan pabrik Anda sendiri di sini," ucapnya.
Dia menambahkan, kehadiran pabrik Wavin tentu akan membuka lapangan kerja baru. "Ini sangat penting bagi kami karena menciptakan lapangan pekerjaan adalah salah satu yang paling menantang bagi kami, bagi Indonesia," ujar Rosan.
Rosan mengungkapkan nilai investasi PT Wavin di KITB mencapai sekitar Rp 825 miliar. Sementara jumlah tenaga kerja yang diserap sejauh ini sebanyak 170 orang. "Karena mereka mempunyai teknologi yang tinggi," ucap Rosan dalam konferensi pers usai acara peresmian.
Dia mengatakan, PT Wavin Manufacturing Indonesia termasuk di antara yang paling awal berinvestasi di KITB. "Semoga Batang sebentar lagi memperoleh kawasan ekonomi khusus. Jadi Anda akan banyak memperoleh insentif fiskal lagi, dan semoga Anda akan berinvestasi lebih di Indonesia," ujar Rosan.
Sementara itu Country Director Wavin Indonesia, Johannes Drees, mengungkapkan pembangunan pabrik Wavin di KITB dimulai pada Oktober 2022. Seremoni peletakan batu pertama dipimpin langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Fasilitas baru ini melambangkan atau didedikasikan untuk keunggulan, inovasi, dan kolaborasi. Kami telah berinvestasi pada peralatan terbaik untuk melayani industri bangunan dan infrastruktur Indonesia dengan produk terbaik," ucap Drees.
President of Orbia Building and Infrastructure, Freek Crum, turut memberikan sambutan dalam acara peresmian. Orbia adalah perusahaan induk dari Wavin. Crum mengungkapkan, lokasi pabrik PT Wavin Manufacturing Indonesia berada di lokasi strategis. "Jadi kami akan melayani pelanggan dengan jangkauan lebih luas ke kawasan Asia Pasifik," ujarnya.
Crum menambahkan Orbia akan mengembangkan bisnisnya secara signifikan, tak hanya di Indonesia, tapi juga Australia, Selandia Baru, dan Asia Tenggara. "Indonesia akan menjadi pusatnya," ucapnya.