REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota Sabang bersama lembaga masyarakat peduli lingkungan terus berupaya melestarikan objek wisata air terjun Pria Laot melalui penanaman pohon di lokasi sumber air bagi masyarakat Pulau Weh, Provinsi Aceh itu.
Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman di Banda Aceh, Kamis, mengatakan penanaman pohon ini sebagai upaya melindungi alam dan isinya, termasuk air yang menjadi sumber kehidupan bagi penduduk Sabang.
Beberapa pohon yang ditanam seperti dua bibit bambu, 15 bibit mahoni, 10 ketapang, 15 sengon, dan 15 bibit bungur.
“Mudah-mudahan masyarakat juga bisa mengikuti hal yang kita lakukan hari ini, sehingga air ini sebagai sumber kehidupan bagi kita semua akan terjaga kelestariannya," kata Andri.
Aksi peduli lingkungan ini merupakan kolaborasi Pemerintah Kota Sabang bersama Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia Kawasan Laut, Hutan dan Industri Kota Sabang.
Andri mengajak masyarakat bersama-sama menjaga kelestarian alam termasuk pepohonan yang menjadi penopang kehidupan.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan penebangan liar, karena pepohonan memiliki manfaat yang sangat besar baik bagi ekosistem hutan, flora dan fauna, serta manusia.
"Jadi kita mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan gerakan bersama melindungi ekosistem ini,” ujarnya.
Selain melakukan penanaman kembali pohon-pohon, pihaknya juga melakukan aksi pembersihan sampah dan beberapa pohon besar yang tumbang akibat kondisi alam di sekitar air terjun, yang selama ini menjadi daya tarik wisata.
“Pohon yang tumbang itu menggerus sebagian tanah dan batang pohonnya cukup besar jadi kita butuh waktu untuk membersihkannya. Mudah-mudahan bisa maksimal dilakukan, sehingga objek wisata air terjun bisa segera dinikmati kembali oleh para wisatawan yang datang ke Kota Sabang," ujarnya.
Pj wali kota juga mengimbau agar masyarakat sekitar maupun wisatawan yang berkunjung ke air terjun Pria Laot dapat menjaga kelestarian alam sekitarnya.
"Jadikan alam ini sebagai milik kita, kemudian mari kita jaga bersama. Kita jaga diri hal yang paling kecil mulai dari tidak membuang sampah sembarangan," ujarnya.
Ketua Lembaga Penyelamat Lingkungan Hidup Indonesia Kawasan Laut, Hutan dan Industri Kota Sabang Sukri mengatakan bibit pohon yang ditanam ini merupakan bantuan dari Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Krueng Aceh (BPDAS KA) dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh.
BPDAS KA memberikan bantuan sebanyak 200 pohon, terdiri dari pucuk merah, mahoni, sengon, bungur dan ketapang. Sementara DLHK Aceh melalui Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) 1 Aceh membantu sebanyak 200 bibit pohon.
“Pemilihan lokasi di air terjun ini dalam rangka hari pariwisata sedunia, Insya Allah akan berkelanjutan terus. Yang kita tuju disini adalah menjaga sumber air bersih, sebelum mata air ini menjadi air mata bagi anak cucu kita nanti," ujarnya.