Kamis 03 Oct 2024 22:41 WIB

Dua Pabrik diresmikan di KIT Batang, Bisa Jadi Solusi Permasalahan PHK di Jateng?  

Diharapkan para investor semakin banyak berdatangan.

Rep: Fredikus Dominggus/ Red: Muhammad Hafil
Tangkapan layar proses pembangunan Pabrik kaca PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.
Foto: dok Republika
Tangkapan layar proses pembangunan Pabrik kaca PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID,BATANG -- Isu pemutusan hubungan kerja (PHK) di Jawa Tengah sedang disorot. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng menyebutkan sebanyak 8.231 pekerja di provinsi tersebut terkena PHK pada periode Januari-Agustus 2024.

Pada Kamis (3/10/2024), pemerintah baru saja meresmikan dua pabrik di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Pertama PT KCC Glass Indonesia. Berikutnya PT Wavin Manufacturing Indonesia. Lantas apakah situasi demikian bisa menjadi langkah solusi dari permasalahan PHK di Jateng?

Baca Juga

Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani menerangkan, momen yang baru saja terjadi menunjukkan fakta penting. Sebuah perusahaan dari negara lain, melalui berbagai fase,dalam proses investasi, akhirnya mulai berproduksi. Tentunya, keadaan ini bisa memicu peminat lebih luas. Bagaimana KITB di Jateng ini mempunyai daya tawar tinggi.

"Sehingga kalau ada investasi masuk terus ke Batang, dalam hal ini di Jawa Tengah, ya tentunya akan membuat penciptaan lapangan kerja baru, yang mendapatkan benefitnya, masyarakat Jateng ini," kata Rosan.

Ia kemudian lebih fokus membahas pesan di balik momen peresmian sejumlah pabrik di KITB. Juga perihal keberadaan KITB itu sendiri. Menteri investasi mengatakan dengan semua proses yang terjadi, diharapkan para investor semakin banyak berdatangan.

Pemerintah tidak asal menawarkan. Ada bukti nyata kualitas tinggi dari yang sudah-sudah. Jangan sampai meninggalkan celah sebuah kesalahan i tahapan pembangunan hingga mulai berproduksi.

"Contohnya Wavin, dua tahun lalu groundbreaking, alhamdulillah, setelah dua tahun selesai, dengan zero accident," ujar Rosan.

Begitu pun juga dengan KCC Glass. Sebuah promosi yang efektif. Bukan hanya untuk perusahaan tapi juga buat Batang dan Jateng secara umum.

Pemerintah memiliki kriteria idel dalam menjaring investasi. Lebih baik memberikan ruang untuk perusahan yang export oriented. Sehingga manfaatnya terasa untuk rakyat dan negara.

"Seperti KCC Glass ini, output produknya 80 persen diekspor, 20 persen untuk lokal," ujar Rosan.

Pun demikian dengan Wavin. Perusahaan Pipa yang induknya berasal dari Belanda itu  juga akan menjual produknya ke pasar ASEAN, Australia, dan Selandia Baru.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement