REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gim pertama final IBL All Indonesian 2024 menjadi milik Satria Muda Pertamina Jakarta. Tim asuhan Youbel Sondakh ini berhasil mengalahkan Pelita Jaya Jakarta dengan skor 80-76 dalam laga yang berlangsung Kamis (3/10/2024) di Hall Basket Senayan, Jakarta.
Satria Muda membutuhkan satu kemenangan lagi untuk dapat keluar sebagai juara. Gim kedua final akan digelar Sabtu (5/10/2024). Jika Pelita Jaya mampu membalas di gim kedua, maka laga penentuan akan digelar Ahad (6/10/2024).
Pelita Jaya sebenarnya unggul sejak awal. Tim asuhan Johannis Winar bahkan sempat unggul 11 poin. Namun, Satria Muda yang 'tertidur' pada babak pertama bangkit untuk kemenangan. Berawal dari dua tembakan beruntun dari Avan Seputra dan Ali Bagis yang membuat skor menjadi sama kuat, 53-53. Dari sini, pertarungan berlangsung sengit dengan kedua tim saling bergantian memimpin.
Kondisi serupa juga berlanjut di kuarter empat. Satria Muda kemudian mendapatkan momentum kemenangan di sisa satu setengah menit. Kemenangan Satria Muda juga diwarnai terpelesetnya point guard Pelita Jaya Andakara Prastawa pada momen krusial. Tinggal memasukkan bola di bawah ring tanpa terjaga dalam posisi tertinggal empat, Prastawa terpaksa harus mengoper bola alih-alih memasukkannya ke ring karena posisinya goyah akibat terpeleset. Satria Muda pun bisa menjaga keunggulan hingga gim berakhir.
Youbel Sondakh bersyukur mendapatkan kemenangan pada gim pertama ini. Namun, dia masih menyoroti timnya yang masih terlambat panas.
"Masalah kita masih sama terlambat panas, bukan hanya gim tadi, tapi sepanjang turnamen. Bermain masih terlalu flat. Tadi yang membangkitkan permainan kita justru datang dari Karl Gloria, terutama di defense. Babak pertama kami tertidur. Permainannya membangunkan tim ini walaupun dia berbuat hal bodoh di ujungnya," kata Youbel.
Hasil ini sama dengan final IBL lalu, dimana Satria Muda menang pada gim pertama. Tetapi kala itu mereka kecolongan dua gim selanjutnya. Youbel tak mau ini terulang. "Pemain sudah mengalami, belum lama. Mereka pasti masih ingat kejadiannya. Tentu kami tak mau kejadian ini terulang lagi," tegasnya.
Sementara Johanis Winar mengaku timnya kurang agresif. "Kami kalah agresif, bisa dilihat dari ofensif rebound, second chance poin, maupun transisi yang membuat kami kemudian kehilangan momentum dalam pertandingan ini," ungkapnya.
Seperti laga-laga sebelumnya di turnamen ini Widyanta Putra Teja dkk kembali terlambat panas di awal kuarter. Tercatat tim pemilik 12 gelar IBL itu tertinggal pada first half dengan skor 40-43.
Momentum menjadi milik Satria Muda di second half saat mampu bangkit dengan lebih agresif dalam bertahan. Tercatat di laga ini Pelita Jaya hanya mampu melakukan 40 rebound ketimbang 51 milik Satria Muda.
Faktor lainnya yang membedakan di laga ini yakni dalam serangan balik tercatat Satria Muda mampu mencetak 21 angka berbanding empat milik Pelita Jaya. Hal tersebut menjadi pembeda sehingga juara IBL 2024 tersebut di laga ini harus menyerah dengan margin empat angka, 80-76.
Pada laga ini, pendulang angka terbanyak buat Satria Muda yakni Abraham Damar Grahita dengan raihan 19 angka. Pemain Satria Muda lainnya yang gemilang yakni Julian Chalias dengan raihan 12 poin dan 15 rebound. Avan Seputra menutup laga dengan raihan 11 poin.
Dari tim Pelita Jaya Muhamad Arighi menjadi pencetak angka terbanyak dengan 15 angka. Brandon Jawato finis double-double dengan 12 poin dan 11 rebound. Adapun Andakara Prastawa di laga ini menutup perolehan poin Pelita Jaya dengan raihan 11 poin.