Jumat 04 Oct 2024 05:00 WIB

Marak Tawuran Jakarta, Cagub Dharma: Intinya adalah Masalah Adab

Dharma menilai perbanyak CCTV bukan solusi selesaikan aksi tawuran.

Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana menunjukkan nomor urut pada acara rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2024 di Gedung KPU Provinsi DKI Jakarta, Senin (23/9/2024). KPU Provinsi DKI Jakarta telah melakukan pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon gubernur-wakil gubernur untuk Pilgub Jakarta 2024 yaitu dengan hasil Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno mendapat nomor 3.
Foto: Republika/Prayogi
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana menunjukkan nomor urut pada acara rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2024 di Gedung KPU Provinsi DKI Jakarta, Senin (23/9/2024). KPU Provinsi DKI Jakarta telah melakukan pengundian dan penetapan nomor urut pasangan calon gubernur-wakil gubernur untuk Pilgub Jakarta 2024 yaitu dengan hasil Ridwan Kamil-Suswono nomor urut 1, Dharma Pongrekun-Kun Wardana nomor urut 2 dan Pramono Anung-Rano Karno mendapat nomor 3.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta Nomor urut 2 Dharma Pongrekun menyatakan kebijakan memperbanyak CCTV di setiap sudut jalan di Jakarta bukan menjadi solusi mencegah maraknya aksi tawuran. Masalah tawuran adalah karena adab. 

"Intinya adalah masalah adab, kalau adab mereka baik maka tidak akan ada tawuran lagi," kata calon gubernur DKI Jakarta Nomor urut 2 Komjen Pol Purn Dharma Pongrekun di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Ia mengatakan hal ini karena penyelesaian aksi tawuran yang marak terjadi baik antaranak sekolah bahkan antar =kampung masih yang ada di hilir. "Sampai saat ini yang menjadi fokus adalah masalah di hilir sementara persoalan di hulu tidak ada perbaikan," kata Dharma.

Menurut dia langkah paling konkret yang harus dilakukan adalah orang tua harus beradab dengan bertanggungjawab terhadap adab anak-anak mereka.

"Semua harus dimulai dari rumah sehingga anak-anak di Jakarta dapat memiliki adab. Selama ini hal ini yang tidak berjalan, tidak ada lagi mata pelajaran budi pekerti di sekolah, semua hanya fokus mengasah otak dan fisik bukan jiwa," kata dia.

Setelah memiliki adab, perbaikan ekonomi mereka harus dilakukan dengan memberikan mereka yang menganggur pekerjaan.

Anak-anak yang sekolah ketika pulang dan kembali ke rumah diberikan pekerjaan yang dapat mengembangkan potensi mereka ke depan. "Kalau mereka semua bekerja maka tidak akan lagi ada aksi tawuran. Mereka sibuk bekerja,"kata dia

Ia mengaku tidak menyukai upaya paksa atau penangkapan atau penahanan terhadap pelaku aksi tawuran oleh Kepolisian.

Menurut dia anak-anak ini merupakan korban yang disebabkan kebijakan tidak beradab dan selama ini termarjinalkan sehingga terlibat aksi tersebut "Mereka adalah manusia yang memiliki hidup dan mempertahankan hidupnya. Mereka tidak tau kalau yang mereka pukul itu ciptaan Tuhan karena tidak memiliki adab," kata dia.

Ia mengatakan ini yang akan diubah dan anak-anak di Jakarta akan diberikan ilmu adab sehingga mereka bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. "Bagaimana Jakarta menjadi kota global, adab mereka enggak punya," kata dia.

Ia mencontohkan Kota New York yang memiliki segala fasilitas lengkap dan canggih tetapi tetap ada aksi kejahatan di sana. "Karena memang tidak ada adab sehingga ada tetap ada aksi kejahatan meski di kota yang canggih," kata dia.

Sebelumnya KPU DKI Jakarta menetapkan tiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada DKI Jakarta yang akan digelar pada Rabu 27 November 2024

Ketiga pasangan calon tersebut adalah Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) nomor urut 1,  Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun) dari independen nomor urut 2, dan Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel) nomor urut 3

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement