REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes TNI mengirimkan prajurit yang tergabung dalam United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kini, sebagian wilayah di Lebanon diserang militer Israel.
Kapuspen TNI Mayjen Hariyanto menjelaskan, kondisi personel TNI di Lebanon adalah dalam misi perdamaian. Hingga saat ini, mereka tetap bertugas seperti biasa di Markas UNIFIL. "TNI di Lebanon tetap berada di markas dan melakukan kegiatan seperti biasa," kata Hariyanto saat ditemui di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2024).
Menurut dia, personel TNI yang tergabung dalam UNIFIL dalam bergerak mengikuti perintah dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) yang menjalin komunikasi dengan komandan UNIFIL di Markas PBB, New York. "Yang disampaikan Panglima TNI kemarin juga seperti itu. Karena memang di sana aturan yang mengatur adalah commander UNIFIL itu pun harus koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri," ujar Hariyanto.
Karena itu, jika memang UNIFIL diminta membantu evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon, mereka pasti siap. Hanya saja, semuanya masih menunggu petunjuk yang dikoordinasikan oleh Kemenlu. "Kita TNI yang di home base siap untuk membantu kapan saja dengan petunjuk atau perintah dari yang sudah dikoordinasikan oleh Kemenlu,” ucap Hariyanto.
Baca: KSAL Pimpin Sertijab dan Kenaikan Pangkat Pati TNI AL