Jumat 04 Oct 2024 13:27 WIB

Sendratari Ramayana Yogyakarta, Warisan Budaya dalam Tarian

Pertunjukan Sendratari Ramayana pertama kali dipentaskan pada 1961 di Candi Prambanan

Sendratari Ramayana merupakan sebuah pertunjukan seni drama jawa tanpa dialog yang menceritakan epos terkenal dari India, yaitu Ramayana.
Foto: dok istimewa
Sendratari Ramayana merupakan sebuah pertunjukan seni drama jawa tanpa dialog yang menceritakan epos terkenal dari India, yaitu Ramayana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sendratari Ramayana merupakan sebuah pertunjukan seni drama jawa tanpa dialog yang menceritakan epos terkenal dari India, yaitu Ramayana. Kisah Ramayana merupakan petualangan seorang pahlawan bernama Rama, pangeran yang harus menyelamatkan sang istri bernama Sinta, yang telah diculik oleh raja raksasa bernama Rahwana.

Pertunjukan ini pertama kali dipentaskan pada 1961 di Candi Prambanan dan dirancang sebagai salah satu upaya untuk mengangkat budaya tradisional Indonesia ke panggung internasional. Pertunjukan dengan latar belakang Candi Prambanan pada malam hari membuat Sendratari Ramayana semakin memiliki ciri khas yang tak terlupakan.

Selain itu, Sendratari masih sangat kental dengan budaya tradisional. Sebagai contoh, setelah masuk gerbang, pengunjung langsung disambut dengan nyanyian jawa yang diiringi dengan gamelan atau biasa disebut gerong. Selain gamelan, alat musik yang ada di Sendratari Ramayana berupa gendang, gong, bonang, dan saron.

Tidak hanya mengambil esensi dari budaya tradisional, ada beberapa fasilitas moderen yang menunjang pertunjukan Sendratari Ramayana. Fasilitas itu di antaranya proyektor yang mengiringi pertunjukan dengan narasi singkat alur cerita Ramayana, pertunjukkan lampu yang bermain sesuai dengan suasana adegan dan merepresentasikan emosi karakter, dan lainnya.

Mahasiswa Politeknik Pariwisata NHI Bandung Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara menjadi salah satu pengunjung yang pernah menonton langsung Sendratari Ramayana. Salah satu mahasiswi, Aulia Rahma, mengatakan, meski sempat hujan, mitigasi yang telah dijalankan oleh Sendratari Ramayana sudah baik dan penonton masih bisa menikmati pertunjukan.

Dia menilai, Sendratari Ramayana tidak hanya memukau dengan kisah legendarisnya, tetapi juga dengan kemegahan tarian, musik yang ditampilkan, dan pemandangan Candi Prambanan yang spektakuler.

Meskipun tantangan seperti cuaca bisa muncul, pengalaman budaya yang disajikan tetap berkesan bagi para penonton. Dengan perbaikan manajemen acara yang lebih baik di masa mendatang, pertunjukan ini akan memberikan pengalaman yang lebih nyaman dan memikat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement