REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jakarta Islamic School (JISc) menggelar "Charity Day for Palestine" untuk menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat Palestina pada 1-2 September 2024. Ini merupakan salah satu cara JISc membangkitkan kepedulian anak-anak untuk membantu Palestina secara langsung.
Konsep acara ini dibuat semenarik mungkin untuk memudahkan anak-anak memahami apa yang terjadi di Palestina. Konsep acaranya berupa festival yaitu anak-anak menampilkan persembahan tentang Palestina. Mereka bernyanyi, membaca puisi, menampilkan tarian, dan sebagainya. Selain itu, ada juga wahana permainan serta stand makanan.
Dalam acara "Charity Day for Palestine" ini, anak-anak seolah-olah masuk ke dalam sebuah area festival. Jadi, mereka harus bertransaksi menggunakan kupon khusus yang ditukarkan dengan infak terbaik mereka.
Founder JISc, Fifi Proklawati Jubilea menegaskan bahwa konsep ini pada umumnya mengajarkan anak berinfak secara langsung untuk Palestina.
"Konsepnya tuh anak-anak berinfak. Adapun kalau main wahana dan ada makanan, itu hanya hadiah," ujar Mam Fifi, sapaan akrabnya, dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (2/10/2024).
Para siswa mengenakan atribut Palestina sebagai bentuk dukungan terhadap program ini. Semua pendapatan dari kegiatan ini akan disumbangkan untuk Palestina.
Berbagai tenant dan atraksi menarik juga hadir untuk memeriahkan acara ini, termasuk makanan dan minuman seperti Samyang Rolls, Es Yakult Strawberry, Lemon Tea, Mojito, Sosis dan Kentang Goreng, serta Es Buah Korea. Selain itu, juga ada berbagai permainan, pemutaran film, manga, Haunted Escape Room, Haunted Food Court, Garage Sale, Face Painting, dan penjualan aksesoris.
#Kesuksesan JISc Mendidik Anak
Pada tahun 2022 lalu, siswa JISc yang diterima PTN sebesar 67 persen, tahun 2023 sebesar 93 persen dan tahun 2024 ini, siswa JISc yang berhasil diterima PTN sebesar 98 persen. Keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai program yang dijalankan oleh Mam Fifi sebagai Founder JISc.
Untuk mempersiapkan siswa-siswinya menghadapi ujian masuk PTN, Mam Fifi bahkan membuat modul khusus untuk para siswa JISc. Selain itu, Mam Fifi juga melakukan training untuk guru, dan membuat berbagai program pembelajaran untuk para siswa yang mengasah Thinking Skill mereka. Bahkan, Mam Fifi seringkali turun langsung untuk mengajar anak-anak di kelas.
Meskipun demikian, Mam Fifi dengan rendah hati mengatakan bahwa anak-anak dapat diterima di perguruan tinggi impian karena mengedepankan Allah dan Rasul-Nya.
Lebih lanjut, Mam Fifi juga menuturkan bahwa konsep pendidikan di JISc yang selalu mengutamakan kedekatan dengan Allah SWT membantu para siswa dalam menyerap pelajaran
Keberhasilan ini menjadi refleksi atas komitmen Mam Fifi dalam memberikan pendidikan berkualitas tinggi yang seimbang antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keagamaan.
Selain menerapkan konsep Thinking Skill dalam pembelajaran anak didik, Mam Fifi juga dengan apik dapat meramu kurikulum pembelajaran agama dan kurikulum nasional, juga mengasah kemampuan berpikir dan wawasan siswa lewat kegiatan kompetisi dan immersion, baik dalam negeri maupun luar negeri.
Keuletan Mam Fifi dalam menyusun konsep kurikulum dan pembelajaran di sekolah JISc, JIBBS, dan JIGSc, berbuah manis dengan diterimanya para siswa di kampus impian. Hal ini sejalan dengan visi JISc untuk mencetak Pemimpin Muslim Masa Depan yang Memiliki Wawasan Internasional, Nilai Keislaman dan Karakter Keindonesiaan.