Ahad 06 Oct 2024 01:05 WIB

Kata Khofifah tentang Profesionalisme TNI

Khofifah: Profesionalisme TNI jaga proses demokrasi.

Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa memuji profesionalisme TNI dalam mendukung proses demokrasi dan menjaga stabilitas keamanan nasional di tengah tahun politik.

Khofifah di Surabaya, Sabtu mengatakan mengapresiasi TNI terus berkomitmen untuk tetap netral dan menjaga proses demokrasi berjalan lancar, terutama dalam proses transisi kepemimpinan nasional.

Baca Juga

Hal ini sejalan dengan tema HUT Ke-79 TNI Tahun 2024 yakni "TNI Modern Bersama Rakyat Siap Mengawal Suksesi Kepemimpinan Nasional untuk Indonesia Maju".

"Seperti kita tahu, 20 Oktober mendatang akan dilakukan pelantikan Presiden dan Wapres RI terpilih periode 2024-2029. Untuk itu peran TNI sangat penting dalam menjaga stabilitas negara terutama dalam masa transisi kepemimpinan saat ini," kata Khofifah.

Khofifah mengatakan TNI memiliki tanggung jawab utama dalam mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia dari ancaman, baik dari dalam maupun luar negeri.

Di tengah dinamika geopolitik global yang terus berubah, TNI diharapkan tetap siap menghadapi ancaman militer, terorisme, dan konflik perbatasan.

"Tentunya seiring bertambahnya usia, TNI dapat semakin profesional sehingga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia. Sehingga, TNI mampu menjadi kekuatan militer yang tangguh dan disegani oleh bangsa-bangsa lain," katanya.

Menurut dia, saat ini tugas TNI dalam menjaga kedaulatan negara di era perkembangan teknologi terus menghadapi berbagai tantangan. Dari menjaga pertahanan wilayah secara geografis, sampai menjaga kedaulatan di era siber atau ancaman digital yang semakin kompleks.

Untuk itu, kata dia,TNI harus terus mengembangkan keahlian dan SDM-nya dalam melindungi sistem informasi milik negara dari ancaman serangan siber, seperti hacking, malware, atau sabotase digital yang dapat mempengaruhi keamanan nasional.

"Ini penting karena di era digital, ancaman tidak lagi terbatas pada invasi militer konvensional, tetapi juga serangan siber yang dapat mengganggu infrastruktur vital, keamanan informasi, hingga kestabilan politik dan ekonomi negara," ujarnya.

Khofifah berharap pada usia ke-79 TNI tetap menjadi pilar utama dalam menjaga kedaulatan, memperkuat keamanan, dan mendukung pembangunan nasional, dengan tetap mengedepankan profesionalisme, netralitas, dan kedekatan dengan rakyat.

"Dirgahayu ke-79 TNI. Semoga TNI semakin kuat, profesional, dan selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan serta keutuhan NKRI. Teruslah bersama rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaulat," ucapnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement