Sabtu 05 Oct 2024 13:36 WIB

Waspada Penipuan Berkedok Investasi di Kereta Cepat, Ini Penjelasannya

KCIC mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penipuan berkedok investasi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Penumpang bersiap naik ke kereta cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/9/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Penumpang bersiap naik ke kereta cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar Summarecon, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (16/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penipuan berkedok investasi yang mengatasnamakan perusahaan. General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa membantah postingan media sosial terkait foto kereta cepat Whoosh yang disandingkan dengan penawaran harga saham.

"KCIC bukan merupakan perusahaan tbk (terbuka), sehingga dapat kami pastikan informasi jual beli saham tersebut adalah penipuan," ujar Eva dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (5/10/2024).

Baca Juga

Eva mengatakan KCIC sejauh ini belum menerima laporan dari pihak mana pun terkait adanya korban. Namun KCIC mendapatkan banyak pertanyaan dari masyarakat menanyakan kebenaran informasi yang beredar di sosial media tersebut.

"KCIC mengingatkan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam mencerna informasi yang berada di media sosial. Pastikan kebenaran info yang beredar melalui media sosial maupun situs resmi perusahaan," ucap Eva.

Eva mengimbau masyarakat melaporkan segala bentuk informasi palsu yang mengatasnamakan KCIC ke Customer Service di Stasiun atau Contact Center KCIC di 150909, WhatsApp chat ke 0815-1032-0909, email ke [email protected], serta ⁠Instagram reply dan DM ke @keretacepat_id. Eva berharap imbauan ini bisa menjawab pertanyaan masyarakat.

"Imbauan ini sekaligus ajakan untuk bekerja sama antara KCIC dan masyarakat, untuk memerangi penipuan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi kereta cepat yang kami tawarkan," kata Eva.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement