Sabtu 05 Oct 2024 20:39 WIB

Jokowi Bangun Banyak Infrastruktur, Pakar: Membuka Lapangan Kerja

Satu dekade Presiden Jokowi sebagai bapak infrastruktur bangun konektivitas Indonesia

Kendaraan roda empat melintas di jalan tol Serpong Balaraja (Serbaraja) Seksi 1B.
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Kendaraan roda empat melintas di jalan tol Serpong Balaraja (Serbaraja) Seksi 1B.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Presiden Joko Widodo telah memasuki satu dekade dengan fokus besar pada pemerataan pembangunan infrastruktur. Upaya ini dianggap berhasil membawa perubahan signifikan, tidak hanya dalam aspek fisik, tetapi juga dalam memajukan ekonomi digital, konektivitas, dan mobilitas.

Pembangunan infrastruktur yang masif telah mengantarkan Indonesia ke posisi yang lebih baik dalam perekonomian global dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama di wilayah terluar dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Baca Juga

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Telisa Aulia Falianty, menekankan pentingnya infrastruktur sebagai penggerak ekonomi. Menurutnya, "Infrastruktur itu multiplier effect-nya cukup besar. Karakteristik infrastruktur di Indonesia itu padat karya, karena banyak Proyek Strategis Nasional (PSN) yang membuka lapangan kerja." Ia juga menambahkan bahwa pembangunan ini telah mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri, "Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur dengan produk lokal, seperti industri semen dan transportasi, yang berasal dari ekonomi domestik."

Selain dampak ekonomi, pembangunan infrastruktur juga membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. "Biasanya orang menilai infrastruktur itu fisik, padahal ada juga yang berkaitan dengan teknologi. Di era Pak Jokowi ini, kecepatan internet kita mengalami percepatan, seperti dari 4G menjadi 5G sehingga kita semakin mudah melakukan komunikasi dan produktivitas," ujar Telisa.

Dari sisi pemerintah, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, menyoroti dampak signifikan dari proyek infrastruktur terhadap pertumbuhan ekonomi selama satu dekade ini. "Pembangunan infrastruktur yang masif ini sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi kita selama 1 dekade ini," katanya. Ia menjelaskan bahwa proyek-proyek strategis nasional (PSN) terus dievaluasi dan sebagian besar telah selesai, termasuk 53 bendungan yang telah dibangun untuk ketahanan pangan.

Susiwijono juga menegaskan bahwa keberlanjutan pembangunan ini akan tetap menjadi prioritas pemerintah mendatang. "Untuk keberlanjutan ke depan, kita ingin mendorong kembali beberapa infrastruktur yang sudah kita bangun dalam 10 tahun ini," tambahnya. Infrastruktur di era Presiden Jokowi, seperti jalan tol dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), telah berhasil menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, terutama di luar Jawa.

Pemerintahan Presiden Jokowi telah meninggalkan warisan infrastruktur yang luar biasa, yang tidak hanya berdampak pada pemerataan ekonomi, tetapi juga memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia secara keseluruhan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement