Sabtu 05 Oct 2024 16:45 WIB

Cagub Khofifah Terima Curhatan Pedagang Pasar Wonokromo Sepi Pembeli

Penjualan online setuju tak setuju harus ditransformasikan oleh pedagang tradisional.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Calon gubernur Jawa Timur (cagub Jatim) nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa menerima curhatan dari pedagang di Pasar Wonokromo, Sabtu (5/10/2024).
Foto: Antara/Moch Asim
Calon gubernur Jawa Timur (cagub Jatim) nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa menerima curhatan dari pedagang di Pasar Wonokromo, Sabtu (5/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Calon gubernur Jawa Timur (cagub Jatim) nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa menerima curhatan dari pedagang di Pasar Wonokromo, yang mengeluhkan pasar cenderung sepi pembelinya. Para pedagang menyebut, banyak warga sekarang beralih belanja melalui daring.

"Beberapa pedagang di sini sebagian mengatakan sepi, ada yang mengatakan biasa-biasa saja. Sebagian mereka menyampaikan bahwa mereka harus bersaing dengan tren perdagangan online," kata Khofifah saat blusukan ke Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Sabtu (5/10/2024).

Menanggapi keluhan tersebut, Khofifah menyatakan, saat ini digitalisasi adalah sebuah keniscayaan yang harus dihadapi di semua sektor kehidupan. Sehingga pasar tradisional juga harus mengarahkan perkembangan ke depan ke arah hibrid yaitu penjualan langsung dan digital.

"Penjualan online setuju tidak setuju harus ditransformasikan di pedagang pasar tradisional. Supaya mereka juga tetap bisa melayani baik yang penjualan langsung maupun yang penjualan online," ujar gubernur Jatim periode 2019-2024 itu.

Khofifah menjelaskan, berkurangnya pembeli dirasakan pedagang khususnya yang menjual makanan dalam bentuk kemasan. Sedangkan mereka yang menyebut tidak kehilangan pelanggan adalah para pedagang di pasar basah khususnya daging dan ikan. Yang mana mereka masih banyak yang melayani pembeli yang sudah lama dan sudah langganan.

"Jadi artinya penjualan secara online harus diadaptasikan dengan belanja tradisional agar tetap bisa melayani semua pembeli," ujar mantan menteri sosial (mensos) tersebut.

Selain itu, kata Khofifah, pasar tradisional harus tetap dijaga kualitas dan higienitasnya. Di sisi lain, sambung dia, pasar tradisional juga harus ditingkatkan layanannnya dengan mengadaptasi ekosistem digital. Dalam kepemimpinan Khofifah-Emil di periode pertama, digitalisasi di sektor usaha dilakukan dengan pengembangan Millenial Job Center.

Program itu telah menyentuh ribuan masyarakat yang dilatih untuk melakukan upgrade pada produk yang dijual menjadi lebih kreatif dan memasarkannya di pasar online. Dengan begitu, pedagang tradisional tidak semakin tertinggal pada era digital.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement