REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung telah menanam 9.236 tanaman vetiver atau akar wangi di sejumlah lereng gunung yang dilintasi kereta api untuk mencegah longsor. Penanaman akar wangi dilakukan untuk mencegah longsor di musim hujan.
Executive Vice President Daop 2 Bandung Takdir Santoso mengatakan upaya yang dilakukan dalam penanganan longsor yaitu memperkuat lereng dengan menanam tanaman akar wangi. Akar tersebut berfungsi untuk menstabilkan permukaan tanah.
"Upaya antisipasi yang dilakukan dalam penanganan erosi adalah memperkuat lereng melalui metode bio-engineering vegetatif dengan memanfaatkan tanaman akar wangi atau vetiver," ucap dia, Sabtu (5/10/2024).
Takdir mengatakan tanaman tersebut memiliki akar serabut yang tumbuh lurus. Akar yang dalam berfungsi untuk stabilitas permukaan tanah sedangkan akar dengan susunan yang tebal dan rapat berfungsi untuk menyebarkan air.
Termasuk menahan sedimen dan sangat tahan terhadap berbagai macam bahan kimiawi untuk rehabilitasi lahan. Ia menyebut penanaman dilakukan di lereng bukit pada kanan kiri jalur rel maupun lereng pada jembatan jalur rel kereta api di sejumlah titik.
"Hingga saat ini sudah tertanam sebanyak 9.236 buah rumput akar wangi di daerah tersebut," kata dia.
Takdir melanjutkan, masih terus mengembangkan penanaman vetiver di berbagai wilayah lain yang rawan erosi juga ditanami tanaman serupa. Sedangkan penanganan banjir, Daop 2 Bandung melakukan normalisasi saluran drainasi dari sumbatan sampah serta membuang lumpur keluar ruang milik jalan (Rumija) jalur kereta api.
Daop 2 pun melakukan sterilisasi jalur dari pepohonan dengan melakukan pemotongan dahan pohon yang mengarah ke jalur. Untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.
“Transportasi dengan kereta api mengedepankan keselamatan dan pelayanan, sehingga upaya-upaya KAI untuk memitigasi gangguan di musim hujan ini merupakan salah satu layanan kami kepada masyarakat," kata dia.