REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Golkar Jawa Barat waspada dalam konstestasi Pilkada 2024. Ketua DPD Partai Golkar Jabar Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa Golkar dan partai pendukung pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan mempersiapkan strategi khusus untuk menjaga tingkat elektabilitas pasangan itu.
Pasalnya, seperti prediksi berbagai lembaga survei, pasangan itu memiliki tingkat elektabilitas mengungguli pasangan lainnya. Namun, ada potensi terjadi 'tsunami politik' di detik-detik akhir masa kampanye seperti yang terjadi pada Pilkada Jabar sebelumnya.
"Tentu kami sangat optimistis pada pilkada di Jawa Barat ini dengan survei yang ada. Kami perlu waspada terhadap upaya kompetitor untuk menggerus masa yang menjadi pemilih basis kami," kata Ace di Bandung, Sabtu.
Ace menegaskan bahwa pihaknya enggan terlena meski elektabilitas calonnya merupakan yang tertinggi sekitar 70 persen. Ia mengatakan bahwa pihaknya bersama partai pengusung lainnya akan tetap menggerakkan mesin partai agar elektabilitas pasangan Dedi-Erwan terjaga.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru menyebutkan pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan menyentuh angka 77,81 persen.
Meski begitu, kata Ace, partai pengusung tetap menargetkan elektabilitas calonnya bisa lebih tinggi menjelang hari-H pencoblosan, 27 November 2024.
"Dari hasil survei ini, kami menargetkan sebagaimana yang disampaikan oleh tim pemenangan target kemenangan sebesar 80 persen, dan kami akan meningkatkan elektabilitasnya," kata Ace.
Untuk memastikan hal tersebut, Ace mengatakan bahwa pihaknya akan menjaga dan mengawal suara yang di daerah-daerah yang selama ini menjadi basis kemenangan pasangan Dedi-Erwan.
Bahkan, dia mengklaim pasangan tersebut unggul di seluruh daerah Jabar yang jumlahnya mencapai 27 kabupaten/kota, termasuk basis pendukung kompetitornya.
"Kami juga memastikan agar di setiap TPS yang jumlahnya hampir 73.862 sejauh barat ini untuk dijaga, dikawal, yang nanti sumber saksinya berasal dari partai pendukung dan juga dari relawan," tutur Ace.
Peserta Pilkada Jabar 2024 diikuti empat pasangan calon yang berdasarkan nomor urut, yakni Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Pasangan Acep-Gita (KDI) maju dalam kontestasi dengan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sementara Jeje-Ronal dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Pasangan Syaikhu-Ilham diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai NasDem.
Berikutnya pasangan Dedi-Erwan mendapatkan dukungan partai terbanyak, yakni Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), dan hampir semua partai nonparlemen seperti Partai Buruh, PBB, Gelora, dan Perindo.
Sebelumnya, KPU Provinsi Jawa Barat menetapkan pengeluaran dana kampanye tiap pasangan calon pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar 2024 maksimum sebesar Rp150,45 miliar.
KPU juga telah menetapkan lokasi dan jadwal debat pada bulan November 2024 di Bogor, Bandung, dan Cirebon. Selain itu, jadwal kampanye akbar bagi para kontestan dalam Pilkada Jabar 2024 yang lokasi dan waktunya sesuai dengan pilihan mereka masing-masing.