REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merencanakan balasan serius dan besar atas serangan Iran. Israel mengharapkan bantuan dari para mitra di kawasan itu, demikian ungkap media siar Radio Militer Israel pada Sabtu (5/10/2024), mengutip sumber terkait masalah tersebut.
"Balasan ini akan serius dan signifikan, kami berada di pusat pelatihan dan kami melakukan ini hampir sepanjang waktu. Ini akan berdampak pada Iran, dan mereka harus memahami ini," kata sumber tersebut.
Israel berharap mendapat dukungan bagi operasi penyerangannya dari mitra regional, sebut radio IDF.
Media AS sebelumnya melaporkan bahwa Israel telah memberitahu Washington mengenai kemungkinan menyerang fasilitas nuklir dan minyak Iran setelah Iran melakukan serangan terhadap Israel. Namun, koran Financial Newspaper melaporkan pada Kamis Israel tidak berencana melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran dan bahwa AS juga menentang serangan semacam itu.
Pada 1 Oktober, Iran meluncurkan beberapa ratus rudal balistik ke Israel sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, pemimpin politik gerakan Palestina Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Abbas Nilforoushan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan pemerintahnya tidak ingin berperang dengan Israel. Israel tetapi akan menghadapi ancaman apa pun dengan cara yang tegas.