Ahad 06 Oct 2024 16:11 WIB

Sahabat Nabi Dinaungi Sayap Malaikat

Sahabat Nabi, Abdullah bin Amru, gugur dalam Perang Uhud.

Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sahabat Nabi Muhammad SAW ini gugur dalam Perang Uhud. Pertempuran yang terjadi pada tahun ketiga Hijriyah itu tidak hanya menggambarkan keberanian para sahabat, tetapi juga kesedihan mendalam yang mereka alami.

Jabir bin Abdullah memberikan kesaksian yang emosional tentang Perang Uhud. Dalam jihad fii sabilillah itu, ayahnya yakni Abdullah bin Amru termasuk di antara para sahabat yang gugur.

Baca Juga

Ketika itu, Jabir membuka penutup wajah ayahnya. Ia pun menangis. Sejumlah sahabat Nabi kemudian berusaha melarangnya agar jangan terus menangis. Bagaimanapun, Rasulullah SAW tidak mengomentari tangisannya. Beliau memahami emosi yang sedang dirasakan oleh putra Abdullah itu.

Kemudian, beliau bersabda kepada Jabir, “Engkau tangisi dia atau tidak, malaikat akan tetap menaungi ayahmu dengan sayap-sayapnya hingga kalian mengangkatnya.”

Rasulullah SAW juga mengungkapkan, Allah Ta'ala berbicara langsung dengan Abdullah. Dalam percakapan itu, ayahanda Jabir tersebut ditanya tentang hal yang paling diinginkannya kini.

Ternyata, Abdullah memohon kepada Allah agar ia dapat dikembalikan ke dunia untuk bisa berjihad lagi dan meraih syahid untuk kedua kalinya. Allah menegaskan bahwa mereka yang telah meninggal tidak akan kembali ke dunia. Akhirnya, ayah Jabir tersebut meminta agar doanya ini disampaikan kepada orang-orang Muslim yang masih hidup.

Turunlah firman Allah.

وَلَا تَحۡسَبَنَّ الَّذِيۡنَ قُتِلُوۡا فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ اَمۡوَاتًا ‌ؕ بَلۡ اَحۡيَآءٌ عِنۡدَ رَبِّهِمۡ يُرۡزَقُوۡنَۙ

"Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki" (QS Ali Imran: 169).

Ayat ini menegaskan, orang-orang Mukmin yang telah terbunuh sebagai syuhada dalam perang fii sabilillah sesungguhnya tidak mati. Mereka masih hidup di sisi Allah serta memperoleh rezeki dan nikmat yang berlimpah.

Bagaimana keadaan hidup mereka seterusnya? Hanya Allah yang Maha-mengetahui. Dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW bersabda, "Para syuhada berada di tepi sungai dekat pintu surga, mereka berada dalam sebuah kubah yang hijau. Hidangan mereka keluar dari surga itu setiap pagi dan sore" (HR al-Hakim, Ahmad dan at-Thabrani dari Ibnu 'Abbas).

Rasulullah SAW juga bersabda, "Tidak ada seorang yang telah mati dan memperoleh kenikmatan di sisi Allah, kemudian ingin kembali ke dunia kecuali orang yang mati syahid. Ia ingin dikembalikan ke dunia, kemudian mati syahid lagi. Hal itu karena besarnya keutamaan mati syahid" (Riwayat Muslim).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement