REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL-Seorang pejabat tinggi Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan Israel belum memberikan jaminan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden bahwa Israel tidak akan tidak menyerang fasilitas nuklir Iran, menurut CNN.
Pejabat itu pada Jumat (4/10/2024) mengatakan "sangat sulit untuk memastikan" apakah Tel Aviv akan melakukan balasan pada peringatan satu tahun serangan dari kelompok perlawanan Hamas Palestina terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu.
"Kami berharap dapat melihat kebijaksanaan dan kekuatan, tetapi seperti yang Anda tahu, tidak ada jaminan," kata pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.
Pejabat tersebut menjawab pertanyaan CNN soal apakah Israel memberikan jaminan kepada Amerika Serikat mengenai rencana militernya terhadap Iran.
Sebelumnya pada pekan ini, Iran meluncurkan rudal ke Iran sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah.
Israel melanjutkan serangan udara dan darat ke Lebanon sembari terus menggempur Jalur Gaza.
PM Israel Benjamin Netanyahu berjanji bahwa Iran akan menanggung akibat dari serangan tersebut
Israel memutuskan untuk menyerang Iran menyusul serangan rudal yang dilakukan Iran pada pekan lalu ke Israel, menurut laporan Channel 12 Israel pada Ahad (6/10/2024).
"Pembahasan mengenai metode dan waktu serangan masih berlangsung," kata stasiun penyiaran tersebut.
BACA JUGA: Media Israel Ungkap Kegagalan Awal Perang Darat, Pasukan Elite Tumbang Oleh Hizbullah
Menurut media tersebut, target potensial serangan kemungkinan meliputi fasilitas penting minyak dan gas, kompleks kepresidenan, serta markas besar Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Teheran.
"Pembahasan di lembaga keamanan Israel difokuskan pada koordinasi waktu dan metode terbaik untuk meluncurkan serangan tersebut," kata Channel 12.