REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Film Laut Tengah yang tayang mulai 3 Oktober lalu di bioskop Indonesia mengadakan cinema visit ke Yogyakarta. Beberapa cast film Laut Tengah Yoriko Angeline, Aliando, Gabriel Prince, dan Ibrahim Risyad hadir mengunjungi bioskop XXI di Jogja City Mall, Sleman, Sabtu (5/10/2024).
Film adaptasi novel yang berjudul Laut Tengah karya Berliana Kimberly ini mengangkat isu perempuan dan poligami. Sebelumnya, para pemeran film Laut Tengah sudah melakukan cinema visit ke beberapa kota seperti Surabaya dan Makassar.
Pada akhir penayangan film, para cast menyapa penonton di dalam bioskop. Banyak penonton menunggu di luar bioskop setelah film selesai untuk bertemu dengan para pemain.
Anisyah, salah satu penonton mengungkapkan kesan dan pesannya setelah menonton film Laut Tengah. "Filmnya seru dan memotivasi anak muda kalau sebenarnya masa lalu yang kelam itu tidak selalu kelam. Kita bisa keluar dari hal itu," Kata Anisyah.
Sementara itu, Arif, penonton lainnya, mengaku merupakan fans salah satu pemeran film, Yoriko Angeline. Ia pun terlihat membawa buket bunga untuk diberikan kepada Yoriko.
Ibrahim Risyad, yang dalam film berperan sebagai Bhumi, mengungkapkan kesannya datang ke Yogyakarta. "Jogja selalu menjadi kota yang seru dan energinya selalu besar, " katanya.
Yoriko pun mengungkapkan antusiasme serupa. Ditambah lagi, tiket film Laut Tengah ludes terjual. "Tadi pagi pas kita cek tiketnya baru di-open gak lama langsung sold out, jadi kita seneng banget, Jogja keren banget," katanya.
Aliando yang ternyata baru pertama kali bermain di film religi juga mengatakan senang dengan antusiasme penonton terhadap film yang dibintanginya. Apalagi film itu merupakan film religi pertamanya.
"Dengan tuntutan karakter menjadi Zidan jadi tantangan baru untuk gua bisa menjadi apa yang karakter inginkan. Itu luar biasa menurut gua," katanya.
Sang penulis novel Laut Tengah, Berliana Kimberly yang turut hadir dalam cinema visit ini menyampaikan pesan moral dari film adalah tidak ada takdir yang sia-sia. "Bahwa seluruh takdir itu hakikatnya baik tapi kadang kita sebagai manusia tidak pernah menyelami makna yang dimaksud oleh Tuhan di baliknya," kata perempuan yang akrab disapa Kim itu.
Ia pun bercerita bahwa novel Laut Tengah terinspirasi dari tiga hal. Yang pertama karena Kim tidak jadi S2 ke Korea. Yang kedua mengambil tema tentang Korea karena Kim pernah menjadi mahasiswa S1 tahun 2018-2019 di Korea. Yang terakhir mengangkat tentang isu perempuan dan isu hukum keluarga Islam karena Kim saat ini bekerja sebagai pengara di bidang hukum keluarga Islam.