REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Calon gubernur Jawa Tengah (Jateng) nomor urut 2, Ahmad Luthfi, berjanji akan meningkatkan kesejahteraan petani bawang merah di Kabupaten Brebes. Hal itu disampaikan saat ia menghadiri acara jalan sehat di Lapangan Desa Banjaratma, Bulakamba, Brebes, Ahad (6/10/2024).
Luthfi mengatakan, salah satu masalah yang kerap dihadapi para petani bawang merah adalah harga yang anjlok ketika panen raya. Hal itu berdampak pada menurunnya pendapatan para petani.
"Petani bawang merah adalah tulang punggung ekonomi Kabupaten Brebes, tetapi mereka sering menghadapi masalah harga yang tidak stabil saat panen raya. Ini jelas menghambat kesejahteraan mereka,” kata Luthfi.
Mantan kapolda Jateng itu menilai, ketidakstabilan harga bawang merah sering kali membuat petani sulit merasakan hasil maksimal dari kerja keras mereka. Harga bawang merah yang terlalu rendah pada musim panen membuat banyak petani mengalami kerugian. Akibatnya kesejahteraan mereka tak mengalami peningkatan.
Luthfi berjanji, jika dirinya terpilih sebagai gubernur Jateng, dia akan melakukan berbagai upaya untuk menstabilkan harga bawang merah, terutama ketika panen raya. Dia bakal menggandeng pemerintah pusat dan pemerintah daerah lainnya dalam upaya tersebut.
"Harga brambang (bawang merah) tidak boleh ‘pedas’ bagi petani. Kita harus pastikan harga stabil, agar mereka bisa menikmati hasil panen dengan layak,” ucap Luthfi.
Dia pun menyinggung tentang pentingnya ketersediaan pupuk dengan harga terjangkau oleh kelompok tani. Menurut Luthfi, harga pupuk kerap mengalami kenaikan ketika memasuki masa tanam. "Pupuk harus mudah dan murah. Ini salah satu langkah penting untuk memastikan bahwa pertanian bawang merah berjalan lancar, mulai dari penanaman hingga panen,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, luas panen bawang merah di Brebes mencapai 32.508 hektare dan rata-rata produksinya mencapai 383.680 ton. Angka tersebut menjadikan Brebes sebagai sentra bawang merah terbesar nasional.