REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Tim Pemenangan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan (Dermawan) tidak akan mengarahkan potensi raihan suaranya untuk pemenangan calon wali kota dan bupati di Provinsi Jabar. Meski demikian, Tim Pemenangan Dermawan mempersilahkan jika cawalkot dan cabup mengklaim nama Dermawan untuk pemenangannya di tingkat kota dan kabupaten.
Menurut Ketua Tim Pemenangan Dermawan Mayjen TNI (Purn) Dwi Jati Utomo, pasangan Dermawan didukung oleh koalisi 14 partai. Di antaranya Partai Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat, PSI, Buruh, Perindo, Gelora, Umat, Hanura, PBB, Garuda, dan PKN.
Ke-14 partai tersebut, ungkap dia, di tingkat pemilihan bupati (Pilbup) dan Pilwalkot mengusung dan mendukung pasangan yang berbeda-beda. ‘’Kami hanya fokus di pemenangan Pilgub. Di tingkat kabupaten/kota, silahkan saja,’’ ujar Dwi kepada Republika, Senin (7/10/2024).
Pihaknya mengaku tidak pernah mengarahkan potensi dulangan suara Dermawan pada salah satu cawalkot atau cabup tertentu. Kalaupun ada cawalkot dan cabup yang mengklaim arahan itu, sambung dia, sah-sah saja. Khususnya cabup dan cawalkot yang diusung oleh partai pendukung Dermawan.
Klaim dari cabup dan cawalkot terkait potensi suara Dermawan, ungkap dia, justru akan menguntungkan pasangan Dermawan di Pilgub Jabar. ‘’KIM Plus itu hanya berlaku di pusat. Kalau di daerah tidak berlaku,’’ tambahnya.
Masih dikatakan Dwi, tidak heran jika di satu kabupaten dan kota, pasangan Dermawan akan berkunjung dengan didampingi oleh cawalkot dan cabup yang berbeda-beda. Misalnya di Pilkada Purwakarta, Partai Gerindra, Demokrat dan Hanura yang tergabung dalam Koalisi Pasangan Dermawan mengusung pasangan Saepul Bahri Binzein-Abang Ijo Hapidin.
Sementara Partai Golkar yang juga tergabung mengusung Pasangan Dermawan di Pilgub Jabar, di Pilkada Purwakarta mengusung pasangan Anne Ratna Mustika-Budi Hermawan. Begitupun dengan PAN dan Gelora yang mengusung Pasangan Dermawan di Pilgub Jabar, di Pilkada Purwakarta mengusung calon lain.