Senin 07 Oct 2024 16:27 WIB

Setahun Genosida, Hamas Masih Sanggup Tembakkan Roket ke Tel Aviv

Militer Israel belum berhasil mematahkan perlawanan Palestina.

Red: Fitriyan Zamzami
Polisi memeriksa kerusakan di lokasi ledakan yang kemungkinan disebabkan oleh kendaraan udara tak berawak (UAV), di Tel Aviv, Israel, 19 Juli 2024.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Polisi memeriksa kerusakan di lokasi ledakan yang kemungkinan disebabkan oleh kendaraan udara tak berawak (UAV), di Tel Aviv, Israel, 19 Juli 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Setahun setelah genosida Israel di Jalur Gaza, Hamas membuktikan masih mampu melakukan perlawanan. Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap bersenjata Hamas melansir bahwa mereka membombardir Israel tengah dengan rentetan roket Maqadmeh M-90, Senin (7/10/2024).

Kelompok tersebut mengatakan serangan itu adalah bagian dari “pertempuran yang sedang berlangsung” dan sebagai tanggapan terhadap “pembantaian terhadap warga sipil dan pemindahan rakyat kami yang disengaja” oleh militer Israel.

Baca Juga

Sementara itu, tentara Israel mengatakan peringatan udara diaktifkan di wilayah tersebut. Layanan ambulans Magen David Adom di Israel mengatakan dua wanita terkena dan terluka ringan akibat pecahan peluru. Mereka sedang dirawat di rumah sakit.

Tentara Israel mengatakan sebelumnya lima roket diluncurkan ke arah Tel Aviv dari Khan Younis di Gaza selatan. "Serangan itu berasal dari daerah Khan Younis di Gaza selatan", demikian pernyataan singkat militer Israel.

Rincian lebih lanjut mengenai serangan tersebut masih dalam penyelidikan. Pernyataan tersebut menyarankan warga untuk “terus mematuhi arahan Komando Front Dalam Negeri”.

Aljazirah menganalisis, fakta bahwa Brigade Qassam menembakkan roket ke Tel Aviv saat ini sangatlah signifikan. Meski roket-roket tersebut dapat dicegat, namun kemampuan kelompok tersebut selama setahun kemudian untuk tetap menembakkan roket menimbulkan tanda tanya besar pada strategi militer Israel.

Hal ini juga menggarisbawahi bahwa perlawanan Palestina tidak dapat diakhiri hanya dengan cara militer, melainkan diperlukan solusi politik. Namun, pemerintah Israel bersikeras bahwa mereka tidak merundingkan gencatan senjata.

Perlu diingat, setahun belakangan militer Israel telah menghancurkan hampir seluruh infrastruktur di Gaza, menewaskan hampir 42.000 warga Palestina dan menghancurkan tatanan masyarakat. Mereka telah menerapkan blokade yang lebih ketat dan memecah-belah wilayah tersebut.

Jadi, meski merupakan pesan simbolis dari Qassam, hal itu menunjukkan kelompok tersebut tetap mampu melawan satu tahun kemudian.

Sebelum serangan ke Tel Aviv, Brigade Qassam mengeluarkan pernyataan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan roket di Israel selatan.

Brigade Qassam mengatakan pihaknya meluncurkan sejumlah roket Radium ke posisi militer Israel di Al-Awdah (dikenal sebagai Sufa bagi orang Israel), Holit dan Karem Abu Salem (dikenal sebagai Kerem Shalom bagi orang Israel), serta pasukan Israel di perbatasan Rafah. 

Sementara itu, militer Israel mengatakan di X bahwa mereka “menggagalkan ancaman langsung, setelah persiapan awal dan identifikasi niat [Hamas] untuk menembaki Israel”. Militer mengatakan jet tempurnya mengebom peluncur dan terowongan Hamas di Gaza.

Times of Israel, mengutip militer Israel, menambahkan bahwa serangan Israel terjadi sesaat sebelum pukul 06.30. waktu yang sama saat pejuang Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel selatan setahun yang lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement