Senin 07 Oct 2024 16:42 WIB

Toyota AS Berhenti Dukung Kampanye LGBT

Langkah Toyota menyusul kebijakan serupa dari perusahaan otomotif di AS.

Karywanan Toyota Eropa mengikuti parade LGBT di Jerman pada 2023 lalu.
Foto: toyota-europe.com
Karywanan Toyota Eropa mengikuti parade LGBT di Jerman pada 2023 lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS – Produsen mobil Toyota telah mengumumkan “fokus ulang” program keberagaman, kesetaraan dan inklusi (DEI). Hal ini berarti mereka tidak akan mensponsori acara dan parade LGBT di AS.

Bloomberg melansir, dalam memo yang dikirimkan kepada 50.000 karyawan AS dan lebih dari 1.500 dealer, perusahaan tersebut mengatakan keputusan tersebut menyusul “diskusi yang sangat dipolitisasi” seputar komitmen bisnis terhadap DEI.

Baca Juga

“Kami tidak akan lagi mensponsori acara budaya seperti festival dan parade yang tidak terkait dengan pendidikan STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) serta kesiapan tenaga kerja,” bunyi memo tersebut yang beredar pekan lalu.

Dalam pesannya kepada karyawan, Toyota dilaporkan mengatakan bahwa meskipun mereka akan terus “mendorong lingkungan inklusif di mana keberagaman pemikiran dapat berkembang,” perusahaan tersebut akan fokus pada aktivitas yang meningkatkan kualitas bisnis.

“Kami akan berupaya memastikan bahwa kegiatan dan acara difokuskan pada pengembangan profesional, jaringan, pendampingan, dan kerja sukarela—keterlibatan anggota tim yang mendorong bisnis kami. Selain itu, kami akan berupaya memastikan seluruh aktivitas perusahaan selaras dengan nilai-nilai kami dan menciptakan lingkungan yang inklusif bagi anggota tim kami,” bunyi memo tersebut.

Menurut Bloomberg, Toyota juga tidak lagi berpartisipasi dalam survei budaya, dan akan mengakhiri partisipasi mereka dalam Indeks Kesetaraan Perusahaan tahunan Kampanye Hak Asasi Manusia (HRC), yang pernah memberi mereka nilai sempurna atas upaya DEI mereka.

Para pembuat mobil akan memfokuskan kembali kelompok sumber daya karyawan untuk pengembangan profesional, jaringan dan pendampingan dengan “keselarasan yang jelas untuk menggerakkan bisnis perusahaan”.

Tak dijelaskan apakah sikap Toyota di AS ini akan diikuti cabang Toyota di wilayah lain. Di Eropa misalnya, Toyota sangat aktif mendukung kampanye LGBT. Pada 2023 lalu, Toyota mendorong karyawannya mengikuti parade LGBT di seantero benua tersebut. “Di seluruh Eropa, karyawan Toyota ikut serta dalam acara Pride untuk menunjukkan bahwa Toyota adalah tempat kerja di mana Anda dapat benar-benar 'Menjadi Diri Sendiri!' dan merayakan komunitas LGBTQi+ kami,” bunyi pernyataan Toyota Eropa 2023 lalu.

Toyota, yang di AS berkantor pusat di negara bagian Texas yang sangat konservatif, bergabung dengan semakin banyak perusahaan yang mengubah komitmen mereka terhadap DEI. Rekan pembuat mobil Ford, bersama dengan Harley-Davidson, John Deere dan pembuat peralatan Stanley Black & Decker baru-baru ini mengambil langkah serupa.

Pada bulan Agustus, Ford Motor Company menegaskan bahwa mereka akan menjauhkan diri dari kebijakan yang ada dalam surat dari CEO Ford Jim Farley kepada karyawannya.

Dalam surat tersebut, Farley memaparkan serangkaian poin-poin penting, yang mengatakan kepada para pekerja Ford bahwa perusahaan tersebut tidak menggunakan kuota dalam perekrutan, dan mengatakan bahwa mereka memprioritaskan sumber dayanya untuk tujuan bisnis “dibanding secara terbuka mengomentari banyak isu-isu yang mempolarisasi saat ini.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement