REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota DPR RI Fraksi PAN, Verrell Bramasta angkat suara terkait berita dugaan main handphone (HP) ketika sedang Rapat DPR RI. Verrell sangat menyayangkan tidak ada media yang klarifikasi ke dirinya sebelum berita tersebut disiarkan.
“Momen itu adalah ketika saya sedang mencari materi dari HP, saat kegiatan Lemhanas. Bukan main HP karena main game/ ain-lain. Jadi sangat disayangkan jika ada media yang memberitakan tanpa nanya kebenarannya. Sehingga terkesan memprovokasi. Padahal harusnya media bisa mencakup dua sisi,” ucap Verrell dalam siaran persnya.
Terkait hal tersebut, Verrell juga banyak mendapat cibiran dari para netizen. Namun Verrell menekankan bahwa bullying bukanlah hal yang ditolerir oleh dirinya.
“Hasil dari berita seperti itu, jadinya pasti banyak yang makin skeptis. Saya paham dan menurut saya gapapa. Toh selama ini juga netizen / media memang selalu seperti itu terhadap saya. Jadi udah tahan banting lah hehehe. Namun yang buat saya sedih, ketika masyarakat yang memilih saya juga kena bully. Hal tersebut yang tidak bisa saya tolerir. Karena bagi saya, kebebasan berpendapat bukan berarti bebas mem-bully,” ujar Verrell.
Verrell berharap bahwa kedepannya kita bisa bijak dalam berdemokrasi dan mengutarakan pendapat sesuai dengan nilai-nilai ketimuran. Verrell juga mengatakan bahwa ia sangat terbuka kepada media.
“Saya berharap bahwa kita bisa menerapkan nilai-nilai ketimuran dalam bermedia sosial. Kita harus paham bahwa tidak semua orang kuat dengan cibiran-cibiran netizen. Jadi mari kita bangun sama sama, kita terapkan sama-sama. Dan untuk media yang mau memberitakan saya atau butuh klarifikasi, pintu saya terlalu terbuka,” tutup Verrell.