REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana jumlah penduduk Indonesia 70 persen-nya berada dalam usia produktif. Inilah yang menjadi salah satu alasan munculnya visi Indonesia Emas 2045.
Karena itu, Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Sarasehan Pesantren di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta pada Selasa (8/10/2024). Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag, Basnang Said mengatakan, salah tujuan sarasehan ini untuk menyiapkan santri menuju Indonesia Emas 2045.
"Itu salah satu tujuan kenapa kita melaksanakan Sarasehan Pesantren di UGM dan nanti juga di perguruan tinggi yang lain dalam rangka mencoba mendesain seperti apa masa depan santri kita," ujar Basnang saat ditemui di Jakarta, Senin (7/10/2024).
Dalam sarasehan itu, menurut dia, akan ada lima klaster pembahasan, yaitu klaster pendidikan, klaster kesehatan, klaster ekonomi, klaster Informasi dan Teknologi (IT), serta klaster sosial budaya. Dengan pembahasan ini, dia berharap banyak dari kalangan santri yang menjadi teknokrat. "Ke depannya santri harus menjadi teknokrat, tidak hanya fokus pada kemampuan tafaqquh fiddin," ucap Basnang.
Menurut dia, santri kedepannya tidak hanya mempelajari ilmu agama, tapi juga harus mengambil alih hal-hal yang berkaitan dengan Indonesia masa depan di bidang kesehatan, teknologi, dan lain-lain.
"Harus ada santri menjadi dokter, harus santri menjadi IT, karena memang itu semua dibutuhkan di pondok santri. Makanya ini menjadi tujuan utama kegiatan Sarasehan Pesantren di UGM," kata Basnang.
Acara sarasehan tersebut juga akan dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf sebagai pembicara kunci. Selain itu, menurut Basnang, acara ini juga akan dihadiri langsung oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Abu Rokhmad menjelaskan, acara Sarasehan Pesantren ini merupakan rangkaian acara dari Hari Santri 2024 yang puncaknya akan diperingati pada 22 Oktober mendatang.
Sampai puncak Hari Santri itu, menurut Abu, pihaknya juga akan menggelar berbagai kegiatan, antara lain pelatihan start up, conten creator, dan artificial intelligence. Kegiatan tersebut untuk membekali santri bahwa mereka hidup di dunia digital.
Selain itu, Kemenag menggelar lomba video, foto, dan penulisan artikel, termasuk ucapan selamat Hari Santri."Ada juga Ekspo Kemandirian Pesantren, penanaman pohon, mayoran (syukuran dan makan bersama)," ucap Abu.
"Pada 22 Oktober, Apel Hari Santri dilaksanakan seluruh komponen masyarakat, kementerian/lembaga, pemda, dan pondok pesantren. Puncak Hari Santri digelar di Jakarta," jelas dia.