Selasa 08 Oct 2024 14:36 WIB

Seorang Pria Ditemukan Tewas di Bantaran Kali Cimanuk, Ini Penjelasan Polisi

Korban ditemukan pertama kali oleh saksi mata bernama Hendri

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Sesosok pria ditemukan tewas di bantaran Kali Cimanuk, tepatnya di Jalan Veteran, Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (8/10/2024) sekitar pukul 07.00 WIB.
Foto: Humas Polres Indramayu
Sesosok pria ditemukan tewas di bantaran Kali Cimanuk, tepatnya di Jalan Veteran, Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (8/10/2024) sekitar pukul 07.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sesosok pria ditemukan tewas di bantaran Kali Cimanuk, tepatnya di Jalan Veteran, Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (8/10/2024) sekitar pukul 07.00 WIB.

Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo, melalui Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hilal Adi Imawan, mengungkapkan, korban ditemukan pertama kali tergeletak di bantaran Kali Cimanuk, dengan sebuah sepeda di dekatnya. ‘’Mendapat laporan itu, kami langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP,’’ ujar Hilal.

Baca Juga

Hilal mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh saksi mata bernama Hendri, sekitar pukul 06.40 WIB. Saksi kemudian memberitahukan keberadaan sesosok pria itu kepada warga lainnya yang bernama Irwan Purnomo.

Irwan kemudian mengecek ke lokasi dan memastikan bahwa korban adalah saudaranya yang bernama Widodo Yulianto (50), warga Kelurahan Lemahmekar, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Korban diduga terkena serangan jantung. Terlebih beberapa hari sebelumnya korban sempat mengalami demam dan telah diberi obat oleh Irwan.

Korban pun segera dibawa ke RSUD Indramayu. Namun sayang, nyawanya sudah tidak bisa diselamatkan. Hilal menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dugaan sementara, korban meninggal karena serangan jantung. Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan autopsi lebih lanjut.

‘’Keluarga korban telah menerima kematian ini sebagai takdir dan menolak proses autopsi,’’ kata Hilal didampingi Kasi Humas Polres Indramayu, Iptu Junata.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement