Selasa 08 Oct 2024 15:50 WIB

Annida Ingin Bogor Tiru Busan Jadi Kota Ekonomi Kreatif

Kesuksesan Busan tak bisa dilepaskan dari etos kerja masyarakatnya yang berkualitas.

Calon wakil wali kota (cawawalkot) Bogor nomor urut 2, Annida Allivia.
Foto: Republika.co.id
Calon wakil wali kota (cawawalkot) Bogor nomor urut 2, Annida Allivia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Calon wakil wali kota (cawawalkot) Bogor nomor urut 2, Annida Allivia mempunyai gagasan untuk meningkatkan ekonomi kreatif di Kota Bogor layaknya Kota Busan. Salah satu kota di Korea Selatan (Korsel) tersebut sudah berhasil masuk pada jaringan kota kreatif UNESCO.

Bersama cawalkot Atang Trisnanto, Annida menilai, anak muda saat ini sangat 'menggilai' produk asal negeri Ginseng, seperti BTS dan Blackpink. Belum lagi kuliner, kriya, atau fashion juga membanjiri Indonesia.

Menurut dia, perkembangan ekonomi kreatif Korsel dimulai pada awal 2000 dan saat ini mampu berkembang sangat setelah berjalan 20 tahun. "Sama halnya dengan Kota Bogor dengan sejuta potensi. Mulai dari kuliner seperti asinan, roti, soto, batik atau tarian budaya. Juga dikenal sebagai Buitenzorg, kota sejarah menambah nilai romantisme," kata Annida.

Menurut dia, kesuksesan Busan tak bisa dilepaskan dari etos kerja masyarakatnya yang berkualitas. Selain etos kerja, sambung dia, pendekatan Korean incorporated atau gotong royong untuk mengembangkan ekonomi kreatif juga perlu ditiru Pemkot Bogor ke depan.

"Korea menghadirkan kolaborasi yang sangat apik antara pemerintah dan pelaku usaha. Ini yang harus kita tunjukkan juga kemampuan untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan pelaku usaha yang ada di Kota Bogor bersama dengan pemerintah," jelas Annida.

Ada tiga sektor unggulan yang dapat dikembangkan dari Kota Bogor adalah kuliner, kriya, dan fashion. Annida menyebut, tiga sektor itu menjadi hajat orang banyak. Tak hanya itu, beberapa sektor lain, seperti sektor musik, film, dan animasi gim juga perlu terus dikembangkan.

Sebagai langkah awal, Annida berjanji membuat creative hub. Adapun creative center yang ada perlu direvitalisasi agar bisa menjadi hub bagi seniman, desainer, pembuat film, musisi, dan pelaku industri kreatif untuk berkolaborasi dan menghasilkan karya baru yang inovatif.

"Pusat kreatif ini dapat dilengkapi dengan studio, ruang kerja bersama (co-working space), galeri, dan tempat pertunjukan yang memungkinkan para kreator untuk menunjukkan karya mereka kepada publik dan berinteraksi dengan komunitas yang lebih luas," kata Annida.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement