REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Associate Director BUMN Research Group, Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto mengatakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan progres kinerja yang signifikan di bawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir. Toto menyampaikan langkah Erick melakukan restrukturisasi hingga sejumlah aksi korporasi memberikan dampak yang cukup baik dalam memperbaiki kinerja dan meningkatkan daya saing BUMN.
"Saya kira BUMN di masa Pak Erick dalam lima tahun terakhir ini progresnya sudah terlihat," ujar Toto dalam diskusi bertajuk "Penguatan Tonggak Ekosistem Ekonomi Syariah dan Strategi Asuransi" di Sarinah, Jakarta, Selasa (8/10/2024).
Toto mengatakan BUMN tak sekadar menjalankan model bisnis konvensional, melainkan juga ikut mendorong penguatan ekonomi ekonomi syariah melalui kehadiran PT Bank Syariah Indonesia (BSI). Toto menilai merger tiga anak usaha bank pelat merah menjadi terobosan besar dalam menjawab tantangan sektor ekonomi syariah Indonesia.
"Pengembangan ekonomi syariah di Indonesia memang relatif cukup menantang, tapi sebetulnya juga prospeknya cukup besar," ucap Toto.
Toto menyebut perkembangan ekonomi syariah sejatinya mulai mengalami pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir. Toto mengatakan kontribusi ekonomi syariah terhadap pembiayaan juga menunjukkan peningkatan.
"Jadi sebetulnya pengembangan ekonomi syariah itu akan sangat prospektif ke depan," sambung Toto.
Menurut Toto, keputusan Erick mendirikan BSI merupakan langkah jitu dalam mendorong akselerasi ekonomi syariah. Toto mengatakan BSI memiliki keunggulan berupa jumlah penduduk Indonesia yang mayoritas umat muslim.
"Tinggal masalahnya di bagian mana kita bisa mempercepat, strategi yang tepat supaya BSI bisa lebih melaju dalam membesarkan sisi kemampuan mereka sebagai bank yang besar di Indonesia," lanjut Toto.
Toto berharap BSI terus melakukan sejumlah inovasi dalam menjangkau segmen pasar yang besar. Toto menilai BSI harus mampu adaptif dengan kebutuhan dan kebiasaan masyarakat.
"Produk-produknya terutama berbasis wakaf, investasi teknologi, itu perlu ditingkatkan, agar bisa melaju lebih cepat sebagai salah satu bank papan atas di Indonesia," kata Toto.