Selasa 08 Oct 2024 17:44 WIB

BUMN Jadi Pilar Ekonomi dan Agen Sosial

BUMN kini lebih efisien dalam operasionalnya.

Rep: Dian Fath Risalah / Red: Satria K Yudha
BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli melakukan penyaluran bantuan tanggap bencana bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor di berbagai daerah.
Foto: BRI
BRI melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli melakukan penyaluran bantuan tanggap bencana bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor di berbagai daerah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Rofikoh Rokhim menegaskan bahwa badan usaha milik negara (BUMN) memegang peranan penting dalam memperkuat perekonomian Indonesia, terutama di tengah berbagai tantangan yang semakin kompleks baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

“BUMN tidak hanya sebagai pilar ekonomi, tetapi juga sebagai agen sosial yang berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan pelestarian lingkungan,” ungkap Rofikoh di Jakarta, Selasa (8/10/2024).

Dia pun menggarisbawahi pentingnya BUMN untuk berperan sebagai value creator dan agent of development yang berkelanjutan. Rofikoh juga memberikan apresiasi kepada Kementerian BUMN yang telah berhasil melakukan transformasi besar-besaran sejak 2019.

Dengan merampingkan jumlah BUMN dari 108 menjadi 41 melalui pengelompokan dan merger, BUMN kini lebih efisien dalam operasionalnya. Dalam catatannya, keberhasilan 88 proyek strategis nasional telah diselesaikan dengan baik dan ini menunjukkan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan bahwa BRI berkomitmen untuk menciptakan nilai ekonomi dan sosial yang sejalan dengan prinsip 5P. Saat ini, BRI menyalurkan kredit hingga Rp 1.300 triliun, yang mana sebanyak 82 persen di antaranya ditujukan untuk pemberdayaan UMKM.

"Visi BRI adalah untuk menjadi "the most valuable banking group in Southeast Asia," kata Sunarso.

Wakil Direktur BSI Bob Tyasika Ananta mengungkapkan bank syariah terbesar di Indonesia itu memiliki peran kunci dalam mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia. Kini, BSI menduduki peringkat 9 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar, lebih cepat dari target pemerintah untuk mencapai posisi Top 10 pada tahun 2025. 

“Kontribusi zakatnya BSI sejak berdiri pada 2021 sampai sekarang sudah sebesar Rp 790 miliar. Dan pertumbuhan kinerja kami itu selalu dua digit. BSI juga memperkuat dan memperbesar Islamic ecosystem di Indonesia,” tuturnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement