Selasa 08 Oct 2024 18:38 WIB

Kemenag Gelar Religion Festival dan Kick Off Hari Santri

Religion Festival akan memperlihatkan kinerja Kemenag.

 Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Religion Festival sekaligus kick off peringatan Hari Santri, Rabu (9/10/2024).
Foto: Dok Kemenag
Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Religion Festival sekaligus kick off peringatan Hari Santri, Rabu (9/10/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Religion Festival sekaligus kick off peringatan Hari Santri, Rabu (9/10/2024). Acara itu akan menampilkan capaian kinerja Kemenag terkait program prioritas yang berjalan. Sekaligus peran dalam melayani umat dari semua agama.

Juru Bicara Kemenag Sunanto mengatakan Religion Festival akan memperlihatkan kinerja Kemenag. "Tidak hanya soal haji, tapi mengurus umat semua agama. Hal teknis terkait keagamaan menjadi bagian tugas Kemenag," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/10/2024).

Beberapa pejabat tinggi hadir, termasuk Dirjen Pendidikan Islam Prof Abu Rokhmad, Direktur Diktis Prof Ahmad Zainul Hamdi, dan Kepala Biro Humas Akhmad Fauzin. Mereka menyoroti pentingnya acara ini sebagai sarana komunikasi tentang capaian Kemenag. Religion Festival akan menyampaikan capaian kinerja secara berkelanjutan.

"Termasuk menampilkan perjalanan Kementerian Agama dalam beberapa periode. Apa saja yang sudah dilakukan," ucap Sunanto.

Direktur Diktis yang juga ketua panitia acara Ahmad Zainul Hamdi menjelaskan, Religion Festival dilatarbelakangi adanya kesadaran terhadap keragaman Indonesia. Baik agama, budaya, bangsa, suku, dan etnis.

"Religion Festival menghadirkan Kemenag Journey. Ini perjalanan Kemenag yang hadir untuk mengelola keragaman-keagamaan dengan berbagai capaian," sebut Ahmad Inung, panggilan akrabnya.

Bakal dikemas dalam bentuk festival yang fun dan populer. Seluruh capaian akan dihadirkan sebagai simbolisasi kehadiran Kemenag dalam mengelola keragaman keagamaan. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement