Rabu 09 Oct 2024 18:50 WIB

Dua Program Unggulan BCA Syariah Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

UMKM sebagai salah satu sektor prioritas dalam penyaluran pembiayaan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Lida Puspaningtyas
Petugas melayani nasabah di kantor BCA Syariah Jatinegara, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Dalam rangka Hari Pelanggan Nasional, BCA Syariah memperkenalkan new mobile banking BSya dengan fitur terbaru untuk memudahkan transaksi dan ibadah juga memberikan suvenir sebagai bentuk apresiasi kepada para nasabah.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas melayani nasabah di kantor BCA Syariah Jatinegara, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Dalam rangka Hari Pelanggan Nasional, BCA Syariah memperkenalkan new mobile banking BSya dengan fitur terbaru untuk memudahkan transaksi dan ibadah juga memberikan suvenir sebagai bentuk apresiasi kepada para nasabah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK 2023) yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tingkat literasi syariah dari tahun 2022 ke tahun 2023 mengalami peningkatan yang signifikan dari 30 persen menjadi 39 persen. Namun jika dibandingkan dengan nilai literasi keuangan konvensional di tahun 2023 yang mencapai 65,4 persen, literasi keuangan syariah masih tertinggal.

Artinya, masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep dasar keuangan syariah, terutama prinsip-prinsip non-riba, bagi hasil, dan larangan investasi di sektor-sektor tertentu. Hal ini pun menyebabkan kepercayaan dan minat terhadap produk keuangan syariah masih rendah di beberapa segmen masyarakat.

Baca Juga

Melihat kondisi tersebut, PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) menjalankan dua startegi jitu guna meningkatkan inklusi keuangan melalui dua program unggulan yang inovatif. Program pertama adalah pada pemberdayaan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan pengurus masjid.

Untuk program yang kedua adalah membidik pemberdayaan wanita melalui inisiatif Wepreneur yang merupakan program pendampingan dan pengembangan kapasitas usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perempuan di Indonesia. Presiden Direktur BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum mengatakan program WEpreneur merupakan wujud kepedulian sosial BCA Syariah untuk melatih pelaku usaha perempuan agar memiliki daya tahan yang kuat dan kemampuan bersaing yang tinggi.

“Sudah dua tahun kegiatan ini diselenggarakan dan merupakan implementasi dari aksi keberlanjutan perusahaan sebagai institusi yang kontributif dan bertanggung jawab khususnya dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah”, ujarnya beberapa waktu lalu.

Program ini adalah bagian dari implementasi strategi keuangan berkelanjutan BCA Syariah pada pilar institusi yang kontributif dan bertanggung jawab. Pada gelaran kali ini, BCA Syariah berkolaborasi dengan SheStarts.

Melalui program tersebut, BCA Syariah memberikan pelatihan intensif kepada 40 UMKM binaan atau disebut BigSista melalui kelas bootcamp dari expert dan praktisi industri berpengalaman.

BCA Syariah memang menjadikan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai salah satu sektor prioritas dalam penyaluran pembiayaan. Per Juli 2024 penyaluran pembiayaan UMKM BCA Syariah telah mencapai Rp 1,8 triliun dengan pertumbuhan mencapai 22,8 persen year on year (yoy).

Atas pencapaiannya itu, BCA Syariah optimistis pembiayaan UMKM masih akan terus tumbuh dengan membaiknya perekonomian Indonesia. Hingga akhir tahun, BCA Syariah menargetkan secara keseluruhan pembiayaan BCA Syariah dapat tumbuh di kisaran 10-12 persen di akhir tahun 2024, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement