REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Sebuah rumah milik warga di Dusun Manis, Desa Luragung Tonggoh, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan, dilalap si jago merah. Anak dari pemilik rumah pun nyaris menjadi korban hingga akhirnya diselamatkan sang ayah.
Kebakaran yang menimpa rumah milik Samsudin (58) itu terjadi pada Selasa (8/10/2024) malam. Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah menjelaskan, peristiwa itu pertama kali diketahui oleh warga yang melintas sesuai pulang kerja. Ketika melewati rumah milik Samsudin, terlihat kepulan asap dari rumah tersebut.
‘’Saksi langsung berteriak memanggil warga hingga berdatangan,’’ ujar Andri, Rabu (9/10/2024).
Warga juga memberitahukan hal itu kepada pemilik rumah, yang saat itu sedang berada di rumah kepala desa. Mendengar kabar itu, pemilik rumah bergegas pulang dan mendapati rumahnya dilalap api.
Pemilik rumah pun ingat anaknya yang bernama Muhammad Nurardin (21) sedang tidur di kamar depan. Dia kemudian bergegas masuk ke dalam rumah yang sudah terbakar dan berhasil menyelamatkan anaknya. Sedangkan istri dan anaknya yang lain sedang tidak berada di rumah.
Dengan dipimpin kepala desa, warga pun berusaha memadamkan kebakaran tersebut. Namun karena api semakin membesar, peristiwa itu dilaporkan ke Kantor UPT Pemadam Kebakaran Satpol PP Kabupaten Kuningan. Petugas pemadam kebakarna pun langsung datang dan melakukan pemadaman. Kebakaran berhasil dipadamkan pada pukul 21.20 WIB dalam waktu sekitar 55 menit.
‘’Penyebab kebakaran diduga dari korsleting listrik pada beberapa barang elektronik di ruang tengah, yang menimbulkan percikan api dan ledakan, yang membakar atap rumah sehingga api merembet ke semua bangunan rumah,’’ katanya.
Kebakaran itu menghanguskan bangunan rumah seluas 90 meter persegi, termasuk perabot dan barang berharga yang ada di dalam rumah. ‘’Total kerugian yang timbul akibat kebakaran itu sekitar Rp 110 juta,’’ kata Andri.
Selain kerugian materi, lanjut Andri, kebakaran itu juga membuat anak korban yang semula sedang tertidur, mengalami luka pada kedua tangan dan bibir akibat semburan api (backdraft). ‘’Kami meminta agar warga mewaspadai setiap potensi terjadinya kebakaran. Hindari penggunaan colokan yang menumpuk, gunakan kabel listrik yang standar dan lampu listrik yang ber-SNI, untuk menghindari terjadinya konsleting listrik,’’ kata Andri.