REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gugatan sekelompok orang terhadap hari jadi Persib Bandung tanggal 5 Januari 1919 ke Pengadilan Negeri Bandung resmi dicabut. Alasannya telah terjadi kesepakatan damai antara penggugat dengan tergugat PT Persib Bandung Bermartabat (PBB).
Seperti dilihat di laman Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) Pengadilan Negeri Bandung, gugatan tersebut dilayangkan pada April tahun 2024. Mereka yang mengajukan gugatan yaitu Mohamad Faturochim, Wahyu Gunawan, Teddy Sumery, Yusuf Sutendi, Taufik Hidayat, Syahrul Azis, Hendrik Alexander Suoth dan Rusli Sadang.
Mereka menilai pergantian hari jadi Persib Bandung dari 14 Maret 1933 ke 5 Januari 1919 tidak memiliki kekuatan hukum tetap. Mereka pun meminta majelis hakim menyatakan hari jadi Persib Bandung pada 5 Januari 1919.
Dalam petitum yang disampaikan, mereka ingin agar hakim mengabulkan gugatan penggugat yaitu menyatakan hari jadi Persib Bandung tanggal 14 Maret 1933. Naskah akademik tentang hari jadi Persib Bandung yang dibuat tim peneliti program studi sejarah Fakultas Ilmu Budaya Unpad tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum tetap.
Perbuatan mengubah tanggal hari jadi melanggar statuta PSSI edisi 2019 pasal 19 ayat 1 huruf g. Menyatakan perbuatan tergugat mengganti logo di jersey Persib Bandung melanggar regulasi liga. Menarik kembali perlengkapan dan jersey Persib serta asesoris lainnya yang menggunakan angka 1919.
Mencabut identitas dan entitas di kantor Persib yang mencantumkan angka 1919. Menyatakan putusan dapat dijalankan terlebih dahulu. Namun, pada putusan hakim yang dikeluarkan tanggal 3 Oktober lalu menyatakan perkara dicabut. Memerintahkan panitera untuk mencoret register perkara.
"Menetapkan, menyatakan perkara ini dicabut," seperti mengutip dari laman SIPP, Rabu (9/10/2024) dari putusan hakim yang dipimpin Taryan Setiawan.