Rabu 09 Oct 2024 13:28 WIB

Ini Kata Ketum PBNU Gus Yahya Soal Serangan Israel ke Lebanon

Gus Yahya menyebut serangan yang meluas berpotensi jadi perang lebih besar.

Red: Mas Alamil Huda
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan terkait situasi konflik Palestina dan Israel di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf memberikan keterangan terkait situasi konflik Palestina dan Israel di Gedung PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengecam tindakan Israel yang kini juga memperluas serangannya ke Lebanon. Gus Yahya, sapaan akrabnya, memaparkan serangan tersebut meluas dari Gaza, Palestina, ke Laut Merah di Yaman, dan kini ke Lebanon.

"Dan kalau tidak dihentikan, lalu kita mau tunggu berapa lagi yang mau terlibat di dalam kekerasan besar-besaran seperti ini? Dan ini berarti mengancam keselamatan seluruh dunia," katanya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/10/2024).

Baca Juga

Gus Yahya menyebut serangan yang meluas ini juga bisa berpotensi untuk menjadi peperangan yang lebih besar lagi. Di samping itu, serangan ini juga akan mengorbankan berbagai pihak yang tidak bisa diukur lagi.

"Sekali lagi, kami ingin mengulangi seruan kami, bahwa kekerasan harus dihentikan apapun alasannya," tegasnya.

Menurut Gus Yahya, masing-masing pihak memiliki tuntutannya yang harus dibicarakan melalui meja perundingan secara beradab, dan tidak dengan kekerasan seperti yang dilakukan hingga sekarang.

Ia menyatakan, PBNU sebagai organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di dunia itu tidak akan berhenti menyerukan kepada dunia untuk menghentikan serangan Israel. Termasuk di antaranya dengan melakukan hubungan dan pembicaraan langsung dengan berbagai pihak, yang memiliki hubungan dengan pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik.

"Beberapa waktu yang lalu, saya baru kembali dari Amerika (Serikat), saya ketemu dengan berbagai pihak di sana, termasuk dengan pejabat dari Kementerian Luar Negeri Amerika untuk menyampaikan hal serupa, bahwa ini harus dihentikan kekerasan ini. Karena kekerasan itu (jika) semakin diteruskan, akan semakin meluas. Dan kita tahu sekarang itu yang terjadi," paparnya.

Oleh karenanya, Gus Yahya kembali menyerukan agar kekerasan di dunia harus dihentikan dan semua pertentangan diselesaikan melalui perundingan dengan cara-cara yang beradab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement