Rabu 09 Oct 2024 14:29 WIB

Tak Perlu Tunggu Hujan, Ratusan Hektare Sawah di Kuningan Ditanami Padi Gogo

Kuningan menargetkan PAT untuk padi gogo di Kabupaten Kuningan seluas 156 hektare.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Padi gogo untuk meningkatkan produksi beras nasional (Ilustrasi)
Foto: .
Padi gogo untuk meningkatkan produksi beras nasional (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Ratusan hektare lahan sawah di Kabupaten Kuningan ditanami padi gogo. Penanaman padi tersebut tidak memerlukan banyak air sehingga bisa dilakukan di musim kemarau ini.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Kuningan, Wahyu Hidayah mengatakan, penanaman padi gogo itu merupakan upaya perluasan areal tanam (PAT) serta upaya meningkatkan ketersediaan produksi beras di Kabupaten Kuningan.

Baca Juga

Semula, kata Wahyu, pihaknya menargetkan PAT untuk padi gogo di Kabupaten Kuningan seluas 156 hektare. Namun saat ini, sudah terealisasi 240 hektare. ‘’Alhamdulillah capaian luasan padi gogo sudah mencapai 113 persen,’’ ujar Wahyu, Rabu (9/10/2024).

Wahyu mengatakan, padi gogo atau padi huma dipilih karena memiliki keunggulan. Yakni, tidak perlu irigasi khusus dan tidak boros air. Dengan demikian, padi gogo bisa ditanam di lahan tadah hujan pada musim kemarau seperti sekarang.

Keunggulan lainnya, kata dia, budidaya padi gogo ramah lingkungan, dengan meminimalisir penggunaan bahan kimia atau pupuk dan pestisida. ‘’Untuk pengolahan lahan padi gogo mirip dengan pengolahan lahan pada tanaman jagung,’’ kata Wahyu.

Untuk menanam padi gogo, lahan yang sudah dibalik menggunakan cangkul maupun traktor, lalu dibuat lubang tanam menggunakan tugal. Adapun jarak tanamnya 20 cm x 20 cm.  Apabila menggunakan sistem jajar legowo, jarak tanam yang digunakan 20 cm x 10 cm x 40 cm.

Wahyu mengatakan, menanam padi gogo juga dapat dilakukan bersama tanaman lain atau teknik tumpang sari. Hal tersebut, dapat meningkatkan efisiensi lahan dan hasil panen secara keseluruhan.  ‘’Adapun umur panen padi gogo dapat dibagi menjadi tiga, yaitu panjang (125-150 hari), sedang (115-125 hari), dan genjah (100-115 hari),’’ kata Wahyu.

Sementara itu, Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat, mengapresiasi langkah Diskatan yang telah berupaya meningkatkan produksi pertanian melalui tanam padi gogo.

Iip menuturkan, dengan teknik penanaman yang tepat, padi gogo dapat memberikan hasil yang optimal, bahkan dalam kondisi lahan yang kurang ideal.

‘’Padi gogo merupakan salah satu varietas padi yang cocok untuk ditanam  di lahan kering. Saya menghimbau kepada kelompok tani untuk melakukan pemanfaatan lahan potensial, untuk dioptimalkan sehingga Kabupaten Kuningan tetap akan menjadi lumbung pangan dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan di Indonesia,’’ paparnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement