Rabu 09 Oct 2024 17:12 WIB

Media Israel Ungkap Ambisi 2 Menteri Sayap Kanan Israel untuk Caplok Gaza Segera

Israel terus melakukan serangan intensif terhadap Palestina

Warga Palestina berjalan diantara bangunan yang hancur akibat serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza dekat Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Senin, 1 April 2024. Data Pusat Satelit PBB (UNOSAT), operasi militer Israel di Jalur Gaza merusak atau menghancurkan hampir 66 persen dari total bangunan di wilayah itu dalam tempo setahun.
Foto: AP
Warga Palestina berjalan diantara bangunan yang hancur akibat serangan udara dan darat Israel di Jalur Gaza dekat Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Senin, 1 April 2024. Data Pusat Satelit PBB (UNOSAT), operasi militer Israel di Jalur Gaza merusak atau menghancurkan hampir 66 persen dari total bangunan di wilayah itu dalam tempo setahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Surat kabar Israel, Haaretz, menulis dalam sebuah editorial bahwa dua menteri sayap kanan dalam pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menuntut pengalihan tanggung jawab untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada tentara pendudukan sebagai bagian dari rencana mereka untuk menduduki Gaza dan memukimkan orang-orang Yahudi di sana.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir mendorong agenda berbahaya yang bertentangan dengan tujuan perang Israel, serta kepentingan negara Israel yang berdaulat, yang masih melihat dirinya sebagai bagian dari komunitas internasional, dan menyerukan agar mereka tidak mengizinkan melaksanakan rencana mereka dan membahayakan Israel.

Baca Juga

Kesempatan bersejarah

Dia menambahkan bahwa kedua menteri tersebut tetap berpegang teguh pada rencana mereka untuk mengeksploitasi apa yang mereka lihat sebagai kesempatan bersejarah bagi orang-orang Yahudi dalam serangan Badai Al-Aqsa.

Masalahnya adalah ambisi ekspansionis mereka tidak didengar oleh Netanyahu, katanya.

Surat kabar tersebut melaporkan bahwa Netanyahu mengadakan pertemuan pada Ahad malam untuk membahas rencana para menteri, yang ditentang oleh Menteri Pertahanan Yoav Galant, Kepala Staf Herzi Halevi dan Kepala Shin Bet Ronen Bar, yang terakhir menjelaskan bahwa mengalihkan tanggung jawab untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada IDF akan membahayakan nyawa para prajurit, membutuhkan anggaran yang besar, dan kebutuhan untuk mengalokasikan pasukan yang besar.

Tentara tuhan

Dia mencatat bahwa Smotrich tidak peduli dengan pandangan tentara Israel, karena dia melihatnya sebagai kekuatan pertahanan belaka, sementara dia mewakili “Tentara Tuhan”. Bukan rahasia lagi bahwa tujuannya berbeda dengan yang ditetapkan oleh pemerintah.

BACA JUGA: Sadis, Jasad Puluhan Ribu Syuhada Menguap Jadi Pertikel tak Kasat Mata Akibat Bom Israel

 

Smotrich juga tidak peduli dengan penjelasan Galant tentang tentara yang diserang. Meskipun dia adalah menteri keuangan, dia tidak peduli dengan biaya ekonomi yang tinggi.

Surat kabar tersebut meminta Israel untuk bekerja sama dengan sekutunya untuk mendukung alternatif Palestina guna mengambil alih Gaza, merepresentasikan otoritas Palestina, dengan mengatakan bahwa ini adalah kondisi yang akan memungkinkan pasukan dan bantuan internasional untuk mencapai Jalur Gaza.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement