Rabu 09 Oct 2024 20:05 WIB

Kondisi Umat yang Mulai Jauh dari Alquran Pernah Diadukan Rasulullah SAW 14 Abad Lalu

Rasulullah SAW mengadukan kondisi umatnya yang mulai jauh dari Alquran

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Jamaah membaca Alquran di Masjid Nabawi, Kamis (23/5/2024).
Foto: Republika/Karta Raharja Ucu
Jamaah membaca Alquran di Masjid Nabawi, Kamis (23/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umat Islam perlu menaruh perhatian terhadap isi kandungan ayat-ayat Alquran, di antara yang perlu menjadi perhatian adalah Surat Al-Furqan Ayat 30.

Ayat tersebut menjelaskan keluhan Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWt karena umatnya jauh dari Alquran atau meninggalkan Alquran.

Baca Juga

Sebagaimana diketahui, akhlak Nabi Muhammad SAW adalah akhlak Alquran. Jika seseorang meninggalkan dan tidak mengamalkan isi Alquran, maka dia jauh dari petunjuk Allah SWT, dampaknya hatinya akan mengeras dan hidupnya hanya akan mengikuti hawa nafsu terhadap berbagai hal duniawi. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَقَالَ الرَّسُوْلُ يٰرَبِّ اِنَّ قَوْمِى اتَّخَذُوْا هٰذَا الْقُرْاٰنَ مَهْجُوْرًا

“Rasul (Nabi Muhammad) berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan Alquran ini (sebagai) sesuatu yang diabaikan.” (QS Al-Furqan Ayat 30)

Nabi Muhammad SAW mengeluhkan lingkungan masyarakat Quraisy yang buruk. Mereka lalai terhadap kitab suci Alquran yang berisi peringatan-peringatan. Rasul Muhammad SAW berkata, dengan segala keluh kesahnya, “Ya Tuhanku Yang Maha Rahman dan Rahim! Sesungguhnya kaumku telah menjadikan Alquran ini diabaikan. Mereka tidak mau mendengarkan, apalagi mengamalkannya.”

Ayat ini mengisyaratkan bahwa lingkungan ikut mempengaruhi jalan hidup seseorang. Allah lalu ingin menenangkan hati Nabi Muhammad SAW, bahwa setiap Nabi dari masa lalu adalah sama. Selalu saja berhadapan dengan para pengingkar.

photo
INFO GRAFIS Fakta Unik tentang Alquran - (Republika )

Pada ayat ini, Rasulullah SAW mengadu kepada Allah dengan berkata, “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Alquran ini sesuatu yang tidak perlu dihiraukan. Mereka tidak beriman kepadanya, tidak memperhatikan janji dan peringatannya. Bahkan mereka berpaling darinya dan menolak mengikutinya. Kemudian Allah menyuruh Rasul-Nya berlaku sabar dan tabah menghadapi kaumnya. (Tafsir Kementerian Agama)

Maka Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya, "Meninggalkan tadabbur ayat-ayat Alquran dan meninggalkan memahami isi Alquran termasuk meninggalkan Alquran."

BACA JUGA: Sadis, Jasad Puluhan Ribu Syuhada Menguap Jadi Pertikel tak Kasat Mata Akibat Bom Israel 

Hendaknya bagi setiap Muslim senantiasa mengamati ayat yang mulia ini, dan menaruh pandangannya yang begitu dalam berkali-kali untuk membukakan bagi dirinya jalan keluar dari jalan yang buntu ini, dan bencana yang besar ini, yang telah menyebar luas ke berbagai wilayah kaum muslimin, yaitu musibah meninggalkan Alquran.

Menjauh dari Alquran benar-benar akan mengakibatkan kerasnya hati, persis sama dengan kerasnya tanah kering yang lama tidak tersiram air. Sehingga ia tidak dapat dimanfaatkan kecuali hanya sedikit darinya, sampai-sampai dirinya mengarah kepada syahwat yang terlarang, dan itulah permulaan ia akan berpaling dari ajaran agama Islam. (Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Profesor Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor Fakultas Syari'ah Universitas Qashim, Arab Saudi)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement