Rabu 09 Oct 2024 23:59 WIB

In Picture: Banjir Rob Ganggu Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Sunda Kelapa

Pelabuhan Sunda Kelapa tergenang banjir rob setinggi 10-30 centimeter.

Rep: Thoudy Badai/ Red: Edwin Dwi Putranto

Kendaraan melintasi genangan air akibat banjir rob di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (8/10/2024). Banjir rob setinggi 10-30 centimeter tersebut dinilai mengganggu aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan tertua di Indonesia itu. Banjir rob kerap terjadi dibeberapa titik di pesisir Jakarta Utara yang diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut dan permukaan tanah yang mengalami penurunan tiap tahunnya. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Alam mencatat, penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta rata-rata mencapai 3,9 cm sepanjang tahunnya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Buruh angkut beraktivitas saat banjir rob di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (8/10/2024). Banjir rob setinggi 10-30 centimeter tersebut dinilai mengganggu aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan tertua di Indonesia itu. Banjir rob kerap terjadi dibeberapa titik di pesisir Jakarta Utara yang diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut dan permukaan tanah yang mengalami penurunan tiap tahunnya. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Alam mencatat, penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta rata-rata mencapai 3,9 cm sepanjang tahunnya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga berjalan melintasi genangan air akibat banjir rob di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (8/10/2024). Banjir rob setinggi 10-30 centimeter tersebut dinilai mengganggu aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan tertua di Indonesia itu. Banjir rob kerap terjadi dibeberapa titik di pesisir Jakarta Utara yang diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut dan permukaan tanah yang mengalami penurunan tiap tahunnya. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Alam mencatat, penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta rata-rata mencapai 3,9 cm sepanjang tahunnya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Kendaraan melintasi genangan air akibat banjir rob di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (8/10/2024). Banjir rob setinggi 10-30 centimeter tersebut dinilai mengganggu aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan tertua di Indonesia itu. Banjir rob kerap terjadi dibeberapa titik di pesisir Jakarta Utara yang diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut dan permukaan tanah yang mengalami penurunan tiap tahunnya. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Alam mencatat, penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta rata-rata mencapai 3,9 cm sepanjang tahunnya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Kendaraan melintasi genangan air akibat banjir rob di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (8/10/2024). Banjir rob setinggi 10-30 centimeter tersebut dinilai mengganggu aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan tertua di Indonesia itu. Banjir rob kerap terjadi dibeberapa titik di pesisir Jakarta Utara yang diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut dan permukaan tanah yang mengalami penurunan tiap tahunnya. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Alam mencatat, penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta rata-rata mencapai 3,9 cm sepanjang tahunnya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Warga berjalan melintasi genangan air akibat banjir rob di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (8/10/2024). Banjir rob setinggi 10-30 centimeter tersebut dinilai mengganggu aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan tertua di Indonesia itu. Banjir rob kerap terjadi dibeberapa titik di pesisir Jakarta Utara yang diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut dan permukaan tanah yang mengalami penurunan tiap tahunnya. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Alam mencatat, penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta rata-rata mencapai 3,9 cm sepanjang tahunnya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Kendaraan melintasi genangan air akibat banjir rob di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (8/10/2024). Banjir rob setinggi 10-30 centimeter tersebut dinilai mengganggu aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan tertua di Indonesia itu. Banjir rob kerap terjadi dibeberapa titik di pesisir Jakarta Utara yang diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut dan permukaan tanah yang mengalami penurunan tiap tahunnya. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Alam mencatat, penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta rata-rata mencapai 3,9 cm sepanjang tahunnya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

Kendaraan melintasi genangan air akibat banjir rob di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (8/10/2024). Banjir rob setinggi 10-30 centimeter tersebut dinilai mengganggu aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan tertua di Indonesia itu. Banjir rob kerap terjadi dibeberapa titik di pesisir Jakarta Utara yang diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut dan permukaan tanah yang mengalami penurunan tiap tahunnya. Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Alam mencatat, penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta rata-rata mencapai 3,9 cm sepanjang tahunnya. (FOTO : Republika/Thoudy Badai)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Banjir rob menggenangi Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (8/10/2024).

Banjir rob setinggi 10-30 centimeter tersebut dinilai mengganggu aktivitas bongkar muat barang di pelabuhan tertua di Indonesia itu.

Banjir rob kerap terjadi dibeberapa titik di pesisir Jakarta Utara yang diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut dan permukaan tanah yang mengalami penurunan tiap tahunnya.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas Sumber Daya Alam mencatat, penurunan permukaan tanah di DKI Jakarta rata-rata mencapai 3,9 cm sepanjang tahunnya.

sumber : Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement