REPUBLIKA.CO.ID, Laporan Muhammad Hafil dari Vientiane, Laos
Wapres RI Maruf Amin menyampaikan pesan di KTT ke-44 dan ke-45 ASEAN agar masalah Rohingya di Myanmar tidak dilepaskan. Ini karena menyelesaikan masalah Rohingya bagian dari upaya menyelesaikan masalah Myanmar.
"Pak Wapres juga mengatakan, bahwa masalah Rohingnya jangan dilepas dari upaya kita untuk menyelesaikan Myanmar. Jadi kalau Myanmar ingin kita selesaikan, jangan lupa ada elemen satu yang tetap harus dipertimbangkan," ujar Menlu RI Retno Marsudi saat memberi keterangan pers di sela KTT ASEAN ke-44 dan ke-45 di Vientiane, Laos, Rabu (9/10/2024).
Menurut Retno, meskipun tidak secara jelas atau secara tersurat penyelesaian soal Rohingya ini tak disebutkan dalam Five Point Consensus (5PC) sebagai respon kolektif ASEAN terhadap situasi di Myanmar, tetapi secara inklusif itu sebenarnya yang tersirat. Jadi, masalah Rohingya masuk di dalamnya.
Menurut Retno, krisis di Myanmar yang mengganggu stabilitas negara tersebut menyebabkan banyaknya aktivitas kriminal lintas batas. Di antaranya soal perdagangan manusia hingga judi online di kawasan ASEAN.
"Kekhawatiran transnational organized crime, online scamming, judol (judi online), itu menjadi concern hampir semua negara. Concern ini disampaikan dalam konteks Myanmar. Jadi, Myanmar yang tidak stabil menyebabkan banyaknya aktivitas yang terkait dengan kriminal yang sifatnya lintas batas," kata Retno.