REPUBLIKA.CO.ID,BEIRUT – Pasukan Hizbullah terus melakukan pengadangan terhadap upaya Israel menerobos masuk ke wilayah Lebanon. Media Israel melaporkan pada hari Rabu bahwa pasukan pendudukan Israel mengumumkan cederanya 38 tentara mereka dalam 24 jam di sepanjang front utara di perbatasan antara Lebanon dan Palestina yang diduduki.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa pasukan penjajahan Israel mengakui kematian 11 tentara dan melukai sekitar 168 lainnya sejak dimulainya “operasi darat terbatas” “Israel” di sepanjang front utara, yang berusaha menyerang desa-desa Lebanon sebagai pelanggaran kedaulatan lainnya.
Di lapangan, Perlawanan Islam di Lebanon - Hizbullah berhasil menggagalkan berbagai upaya infiltrasi pasukan pendudukan Israel di berbagai titik di Lebanon Selatan sejak Selasa dini hari. Pada pukul 19.20, koresponden Al Mayadeen di Lebanon Selatan melaporkan bahwa mujahidin berhasil menggagalkan 14 upaya serangan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel.
Selain itu, media Israel mengakui bahwa Hizbullah menembakkan 20 roket ke Kiryat Shmona, menimbulkan serangan langsung dan merusak empat lokasi. Serangan roket terhadap Kiryat Shmona dilaporkan menyebabkan kematian dua pemukim Israel, dan beberapa lainnya menderita luka kritis.
Sebaliknya, Kementerian Kesehatan Israel melaporkan bahwa rumah sakit di wilayah utara telah menerima 19,475 korban luka sejak 7 Oktober 2023. Selain itu, Kementerian menyatakan bahwa sejak awal bulan ini, rumah sakit di wilayah utara telah merawat 1,058 korban luka.
Pada tanggal 8 dan 9 Oktober, rumah sakit menangani 157 korban cedera baru. Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa helikopter pasukan pendudukan Israel mendarat di Rumah Sakit Beilinson di wilayah tengah, kemungkinan besar akan mengangkut korban luka ketika Hizbullah di Lebanon terus melakukan operasi melawan "Israel" untuk mendukung Gaza dan membela Lebanon.