Jumat 11 Oct 2024 02:58 WIB

Terluka Parah Diserang Hizbullah, Tentara Israel Dirawat

Tiga tentara Israel terluka parah dalam agresi di Lebanon.

Kepulan asap akibat bom Hizbullah.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Kepulan asap akibat bom Hizbullah.

REPUBLIKA.CO.ID, HAIFA -- Israel setelah menjajah dan melakukan genosida di Gaza, Palestina, sekarang melakukan oprasi militer di Lebanon. Israel telah mengabaikan dan melanggar hukum internasional.

Dalam agresi Israel ke Lebanon, media Israel, The Times of Israel pada Rabu (9/10) mengabarkan bahwa tiga tentara Israel terluka parah saat perang di Lebanon.

Baca Juga

Tiga tentara Israel terluka parah dalam pertempuran di Lebanon selatan selama sehari terakhir, kata pasukan pertahanan Israel (IDF) pada Rabu (9/10). Tentara Israel terluka parah saat memerangi Hizbullah dalam pertempuran jarak dekat.

Dua tentara, seorang Bintara dan seorang prajurit cadangan dari Unit 504 Direktorat Intelijen Militer, terluka parah pada Selasa, kata militer dalam sebuah pernyataan. Seorang tentara lainnya dari Batalyon 8207 Brigade Alon terluka parah pada Rabu. Ketiganya dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis.

Selama operasi darat selama sehari terakhir, pasukan Israel menghancurkan Taman Iran di pinggiran desa Maroun al-Ras di Lebanon selatan, dan mengibarkan bendera Israel di atas area tersebut.

Taman tersebut, yang terletak kurang dari satu kilometer dari perbatasan Israel, dulunya memiliki patung komandan Pasukan Quds dari Korps Garda Revolusi Islam yang dibunuh, Qassem Soleimani, yang menunjuk ke Israel dan replika Kubah Batu di Yerusalem.

Rekaman yang dibagikan di media sosial pada hari Selasa menunjukkan taman yang rusak parah setelah operasi Israel di daerah tersebut, dan pasukan memasang bendera Israel di tempat bendera Iran pernah berkibar.

Bekerja sama dengan pasukan darat, Angkatan Udara Israel menyerang 185 lokasi Hizbullah di seluruh Lebanon.

Sementara itu di Israel, IDF mengatakan pada Rabu sore bahwa sekitar 40 roket diluncurkan dari Lebanon ke daerah Haifa dalam serangan yang diklaim oleh Hizbullah.

Beberapa roket dicegat sementara beberapa dampak diidentifikasi di daerah tersebut, dan petugas medis mengatakan lima orang terluka oleh pecahan peluru.

Sebelumnya, pertahanan udara Israel mencegat dua rudal yang diluncurkan dari Lebanon ke wilayah Carmel di utara Israel.

Hizbullah mengaku bertanggung jawab atas tembakan rudal tersebut, yang memicu sirene di dataran pantai utara Israel, termasuk di Caesarea dan Zichron Yaakov serta kota-kota terdekat di selatan Haifa.

Di seberang perbatasan, laporan di media Lebanon semalam mengindikasikan bahwa serangan Israel dilakukan di pinggiran selatan Beirut, benteng Hezbollah yang dikenal sebagai Dahiyeh, sepanjang malam, serta di kota Sidon dan di wilayah Baalbek.

Pada Rabu pagi, IDF mengatakan bahwa anggota Hezbollah membunuh seorang perwira pasukan terjun payung Israel minggu lalu di Lebanon selatan.

Kapten Ben Zion Falach (21 tahun) dari Batalyon ke-202 Brigade Pasukan Terjun Payung Israel, tewas dalam baku tembak dengan orang-orang bersenjata Hezbollah di sebuah desa di Lebanon selatan pada 2 Oktober 2024.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement