Kamis 10 Oct 2024 09:09 WIB

Sulit Dikemudikan, Honda Tarik 1,7 Juta Unit Mobil: Ada CR-V Hingga Civic

Perintah penarikan kembali datang dari Badan Keselamatan Jalan Raya AS.

Logo Honda.
Foto: AP Photo/Gene J. Puskar
Logo Honda.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Honda Motor Co. menarik hampir 1,7 juta unit kendaraan karena adanya masalah manufaktur yang dapat membuat kendaraan sulit dikemudikan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Honda melaporkan penarikan tersebut pekan lalu kepada otoritas Pemerintah Amerika Serikat, yang mengeluarkan perintah penarikan pada Selasa (8/10/2024), lapor AP News dikutip Republika di Jakarta. 

Baca Juga

Perintah penarikan kembali datang dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA)/Badan Keselamatan Jalan Raya AS mengatakan, perakitan gearbox kemudi mungkin telah diproduksi secara tidak benar sehingga berpotensi menyebabkan gesekan internal yang berlebihan.  Hal tersebut dinilai dapat membuat kendaraan sulit dikemudikan dan meningkatkan kemungkinan kecelakaan.

Jenis kendaraan yang ditarik Honda berasal dari model tahun 2022 hingga 2025 mencakup Acura Integra, Honda Civic, Honda CR-V, dan Honda HR-V tertentu.

NHTSA mengumumkan investigasi masalah ini pada Maret setelah menerima 145 keluhan dari pengemudi Honda Civic bahwa kemudi mereka bisa macet. Hal tersebut memaksa mereka untuk mengerahkan tenaga ekstra untuk memutar setir.

 

Pada saat pengumuman awal tahun ini, NHTSA mengatakan tidak ada laporan kecelakaan atau cedera akibat masalah tersebut. Pengumuman perintah penarikan pada Selasa lalu juga tidak menyebutkan adanya kecelakaan atau cedera yang disebabkan oleh cacat tersebut.

Pemilik dapat membawa kendaraan mereka ke dealer, yang akan mengganti pegas roda gigi cacing dan mengoleskan minyak rem sesuai kebutuhan tanpa biaya. Pemilik dapat menghubungi layanan pelanggan Honda di 1-888-234-2138. Nomor-nomor untuk penarikan kembali adalah SJS, MJU, QJT dan VJV.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement